HARIAN MERAPI - Lanjutan kisah misteri lantai 29 hotel di Tangerang seri 4.
Kali ini tentang belakang pot yang ada bunga makam sudah kering.
Paginya kantung mataku menggelambir karena sulit tertidur terlebih kejadian mengagetkan semalam masih membayangi.
“Mas, kok lemes? Biasanya pas salat subuh udah seger, o iya Mas tadi malam aku mimpi buruk. Ada orang-orang ramai di depan pintu kamar kita."
"Terus pas tak buka semua keramaian hilang seperti disedot sesuatu,” ucapan temanku membuat degub napasku terbelalak.
Namun aku memilih diam dan fokus dengan diklat hari ini.
“Udahlah, toh cuma mimpi. Inget ini hari kedua kita. Masih ada dua hari lagi sebelum penutupan…”
“Hari Jum’at terasa masih lama ya Mas?”
“Ya, begitulah,” kami pun pergi meninggalkan kamar.
Baca Juga: Kisah misteri lantai 29 hotel di Tangerang 2: Tercium aroma amis muncul perasaan tak enak
Saat berjalan, kaki kiriku tersandung pot di samping pintu luar suatu kamar. Lagi-lagi aku mendapati pemandangan tidak lazim.
Terdapat sepincuk daun pisang kecil yang tersebunyi di belakang pot besar yang menyandungku tadi, dan isinya lamat-lamat mirip dengan bunga-bunga makam yang telah layu.
Aku tetap berjalan tidak memedulikan hal tersebut, tetapi hal yang janggal adalah sepincuk daun pisang berisikan bunga makam tersebut.
Seakan sengaja diselipkan di belakang pot besar dan pot itu tepat di pintu luar samping kamarku.