Andaikan miss K ada punya sidik jari, mungkin banyak sidik jarinya di pintu.
Ibu merasa ada yang mondar mandir dengan gerakan cepat di halaman rumah.
Kebetulan saat itu ada tamu, jadi ibu menunggu tamu pulang untuk menutup pintu.
Tepat jam 9.30 malam, tamu pulang ibu segera menyuruh kami bertiga untuk solat Isya.
Saat itu perasaanku antara ketakutan dan bingung, namun masih bisa kontrol dengan membaca beberapa ayat, sementara mas Andri yang masih menggunakan seragam kantor masih lunglai dan setengah shock.
‘’Ayook sholat Isya," ibu meminta kami.
Kami bertiga ambil wudhu secara bersamaan, syukur di rumah banyak keran.
Baca Juga: Pengalaman horor Ana diburu kuntilanak 6: Selamat karena ditolong kakek
Aku dan adik berencana mengambil mukena, tiba-tiba, huhuhuhu, hihihihi suara perempuan menangis sangat jelas.
Awalnya hanya aku dan adik yang mendengar.
Siapa itu yang nangis?? Pak Andri bertanya kepada kami yang saat itu di kamar.
Spontan kami bertiga lari mendatangi ibu. (Kisah ini pernah ditayangkan di Koran Merapi) *