Mobil akhirnya bergerak pergi, perlahan napasku yang tersegap-segap mulai tenang.
Sopir dan Hari terlihat masih kebingungan melihat ekspresiku.
Baca Juga: Kisah menyeramkan, dibunuh kekasih sendiri hantu perawan ingin balas dendam lewat raga wanita lain
“Ada apa e Bang?” Hari mencoba melayangkan pertanyaan.
Mereka pun terkejut mendengar ceritaku.
Menurut sopir, saat aku keluar dari pintu mobil, aku berjalan kaku menuju toilet tersebut.
Hari yang telah keluar dari toilet juga turut menyapaku, namun aku tidak membalas sepatah kata apa pun.
Karena merasa tidak enak, mereka membiarkanku untuk masuk ke ruang proyek toilet tersebut sekiranya ingin mengecek.
“Kok ruang proyek? Maksudnya?” pikiranku kembali dibuat bingung.
Baca Juga: Pengalaman misteri guru SD Wildan sedang mengajar tiba-tiba tercium bau sirih, ternyata ini sebabnya
Hari menceritakan bahwa saat ia menuju toilet, tempat tersebut belum selesai.
Hanya tumpukan semen, kayu, dan pasir seperti telah ditinggalkan oleh pekerja bangunan di sore hari.
Akhirnya ia terpaksa kencing di sekitaran semak-semak bangunan tersebut.
Petir kembali menyambar, gemuruhnya menandakan hujan akan tiba dalam beberapa menit.
Sambarannya yang menggulai membuat pemandangan sekitar sekilas tersorot.
