harianmerapi.com - Tinggal di dekat makam bukannya tanpa risiko, bisa-bisa ada makhluk halus yang suka usil atau bahkan minta berteman.
Sepulang dari sekolah TK, Yono cerita ke ibunya, “Bu, saya punya teman baru namanya Nando”.
Ibunya tidak terlalu menanggapi cerita anak usia 5 tahun itu, karena wajar Yono punya teman baru. Yono juga mulai bermain di sekitar rumahnya.
Lain hari Yono cerita kalau Nando itu, bisa lari cepat. Kata Yono: “Bu, teman Yono, yang bernama Nando itu, bisa lari cepat”.
Ibunya Yono tidak menanggapi cerita anaknya. Wajar anak-anak suka berlarian atau lomba lari dengan teman temannya.
Hari berikutnya, Yono cerita ke ibunya, “Bu, si Nando, juga bisa masuk ke pohon”, kata Yono heran.
Kali ini ibunya Yono baru heran. “Jadi Nando bisa masuk ke pohon ?”, tanya ibunya Yono, ingin tahu.
“Betul, bu tadi saya melihatnya sendiri bu”, jawab Yono jujur.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 4: Jatuh Cinta yang Pertama karena Sangat Perhatian dan Lebih Dewasa
Pas ibunya Yono belanja di warung dekat rumah. Saat belanja di warung, ibunya Yono, jumpa dengan Bu Amir di warung. Bu Amir berkata ke ibunya Yono, “Bu Dhe, saya sering lihat Yono duduk sendiri menghadap ke pintu makam, dia juga bicara sendiri.”
"Oh, gitu ya Bu Amir," kata ibunya Yono, ragu campur kaget.
Tiba di rumah, ibunya Yono tanya ke Yono, “Apa benar kata Bu Amir, bahwa Yono suka duduk sendiri menghadap ke pintu makam dan bicara sendiri ?”, “Iya, Bu, Bu Amir benar, saya bermain dengan Nando di tempat itu."
Lalu Ibunya Yono menemui seorang kyai, dan disarankan cari nisan di makam itu yang bertuliskan Nando, atau berdoa dan baca kitab suci.
Baca Juga: Menag : Pengaturan Penggunaan Pengeras Suara agar Hubungan Antarumat Lebih Harmonis
Ibunya Yono pilih berdoa dan baca kitab suci. Memang rumah Yono dekat makam. Sejak ibunya Yono rajin berdoa dan baca kitab suci, Yono tak pernah lagi jumpa dan main dengan Nando. (Seperti dikisahkan Prayudi di Koran Merapi) *