Bocah itu berjalan semakin mendekat.
“Sugi, dari mana kamu?” tanya Parno kepada bocah yang sudah sampai di depannya itu.
Sugi diam saja, menatapnya datar dan hanya menunjuk ke arah selokan.
“Ealah dingin-dingin begini kamu berenang di selokan. Sendirian pula. Mana teman-temanmu?”
Sugi menggeleng kemudian berlalu meninggalkan Parno.
“Sebentar Gi, ini buat beli permen!” Teriak Parno sambil merogok uang dari saku bajunya.
Namun, Sugi sudah tidak kelihatan lagi. Parno pun bangkit dari duduknya dan memilih untuk meninggalkan cakruk itu karena hari sudah semakin petang.
Sampai di rumah, Parno bercerita pada kakaknya.
Baca Juga: Pengalaman misteri Yu Centini menutup lubang kepiting, tak bisa kentut berhari-hari
“Kang, tadi aku melihat Sugi. Bocah itu nakal juga ya petang-petang baru pulang bermain hehehe.”
“Sugi siapa?” tanya kakaknya.
“Sugi anaknya Lik Man.”
“Lha dia kan sudah lama meninggal, terpeleset dan hanyut di selokan. Hanya satu bulan setelah kamu pergi merantau kok.” Kata kakaknya.
“Ah yang benar! Terus tadi siapa?” Parno terperanjat.