HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri Yu Centini yang menutup lubang kepiting di sawah.
Ia kemudian tak bisa kentut selama berhari-hari
Musim penghujan sudah tiba. Sawah kering bekas tanaman palawija sudah disulap menjadi lahan lumpur penuh air yang siap ditanami padi.
Begitupun dengan sawah milik Yu Centini. Hari itu dia beserta keempat rekannya mulai tandur.
Winih-winih padi yang sudah siap. Ditambah matahari pagi itu redup berselimut mendung tipis.
Tentu membuat mereka bersemangat. Terbukti, sebelum adzan Asar sebidang sawah lumayan luas sudah cantik ditanami winih padi.
Setelah beristirahat dan ngobrol ngalor ngidul, ketiga rekan Yu Centini pamit pulang. Tinggal Yu Centini seorang diri di sawah.
"Aku akan ngecek aliran air dulu sebelum pulang," kata Yu Centini pada ketiga rekannya yang sudah bersiap pulang.
"Hati-hati ya Yu, sudah mau gelap lho," ujar seorang rekannya.
Yu Centini menggangguk mengiyakan dan bergegas melihat sekitaran galengan, mengecek apakah ada lubang yang akan menyurutkan air.
Karena memang winih-winih padi membutuhkan banyak air agar tetap tumbuh.
Ternyata benar, Yu Centini menemukan lubang di sawahnya. Lubang mirip bekas galian yuyu sawah.
Tanpa pikir panjang Yu Centini menutup lubang itu dengan lumpur yang diulet dengan rumput.