harianmerapi.com - Cerita ini bukan tentang hantu, kuntilanak, genderuwo dan makhluk halus lainnya. Tetapi, tentang sebuah pohon jeruk yang cukup misterius.
Di Candimulyo, Magelang, ada dua dusun, yakni Bolong dan Gledek. Jarak antar dusun sekitar 2 kilometer. Jika kita dari Bolong hendak menuju Gledek, kita akan melewati area sawah.
Dari timur ke barat, kanan kiri jalan dipenuhi sawah-sawah penduduk. Sebaliknya, dari Gledek menuju Bolong. Pada malam hari tidak ada cahaya lampu.
Baca Juga: Percaya tidak Percaya, Mbah Sumo yang Sakti Pergi dengan Kendaraan Macan
Bila bulan tampak di langit bisa membantu penerangan. Di desa sangat jarang orang keluar rumah malam-malam.
Kalau tidak ada keperluan super penting dan mendesak, orang takkan pergi kemana-mana. Cukup di rumah dan tutup pintu.
Berbeda kalau siang. Jalan lintas dusun itu sering dilalui orang. Ada yang berkendaraan roda dua alias sepeda. Ada yang jalan kaki.
Untuk bermain ke dusun sebelah, pergi ke pasar, atau hajat lainnya. Beberapa petani terlihat mengerjakan sesuatu di sawah.
Baca Juga: Enam Pilar Kebahagiaan Berkeluarga, Salah Satunya Menciptakan Kehidupan Beragama
Ada kebiasaan pejalan kaki saat melintasi jalan tersebut. Yakni berteduh di bawah pohon jeruk kalau matahari terlalu terik dan berkeringat.
Entah siapa yang menanamnya, pohon jeruk itu cukup besar. Tingginya kira-kira 3 meter. Buah jeruknya kecil-kecil, warna kulitnya kuning dan kulitnya tebal.
Jika dimakan, manis rasanya. Mungkin pohon jeruk itu tumbuh dengan sendirinya. Tidak ada yang menanam.
Uniknya, ketika orang-orang yang lewat jalan itu kehausan, buah jeruk itu bisa mengusir dahaga. Makan satu buah jeruk pun sudah hilang rasa hausnya.
Pohon berbuah jeruk itu akhirnya terkenal. Memiliki khasiat dan dianggap bertuah. Khasiat pengusir dahaga. Ada yang merasakan kenyang saat perut keroncongan.