HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri yang dialami Hodo saat menghadapi kenyataan ibunya suka kencan dengan gendruwo.
Lantas bagaimana solusi yang ditawarkannya agar sang ibu bisa menerima?
Dalam masyarakat Jawa ada ungkapan “Anak polah bapa kepradhah”.
Kurang- lebih artinya; jika anak mempunyai kehendak, maka orangtua wajib memenuhinya. Tentu saja kehendak yang baik.
Namun yang dialami Hodo, sebaliknya.
Hodo, lajang berusia duapuluh delapan tahun itu terpaksa pontang- panting kesana-kemari demi memenuhi keinginan Bu Tuzie, Ibu kandungnya.
Bu Tuzie, janda paro baya itu ingin menikah lagi dengan sosok laki-laki tampan yang sering menyambanginya.
Hodo jengkel setelah mengetahui siapa sosok lelaki tersebut.
Ternyata bukan manusia lumrah. Namun gendruwo yang jika datang menyambangi Ibunya, selalu memba- memba lelaki muda, tampan, dan wangi.
“Apa pun alasannya, aku tidak setuju”, ujar Hodo tegas.
Kali itu Hodo terpaksa melawan kehendak orangtuanya yang tidak wajar tersebut.
Namun begitu nampaknya Bu Tuzie sudah kehilangan akal sehatnya.
Larangan anaknya tidak dipedulikan. Dia tetap akan menikah dengan sosok lelaki tampan tersebut.