Badannya merah, hitam dan putih terhempas keatas kemudian tampak terbakar dan menghilang.
Kemudian Bodan Laksana lalu merangkul Ririh Santi malam itu juga kedua terus berdoa demi keselamatan.
Semalam tidak tidur tetapi tirakat.
Malam pertama tidak untuk bersuka cita tetapi untuk berjuang.
Lebih kurang 40 hari sesudah malam pertama mereka baru mengadakan (melakukan) persetubuhan.
Satu bulan kemudian Ririh Santi kelihatan hamil dan setelah hamil 9 bulan Ririh Santi melahirkan anak laki-laki.
Adapun Bondan Laksana selamat sampai tua.
Demikianlah kisah wanita Baulawean yang sering disingkiri laki-laki.
Bondan Laksana tidak takut menikah dengan wanita bahu lawean karena ia memang mempunyai penangkal yaitu “ajian cucuk dandang”. - Tamat - (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *