Ketika melewati sebuah alas di daerah Ngawi ia melihat sebuah angkringan.
Awalnya dia heran, bagaimana mungkin ada angkringan di tengah alas.
Tapi karena ingin ngaso sebentar, ia berhenti.
Enru lantas memesan gorengan seperti mendoan dan bakwan. Pedagang angkringan itu sangat aneh.
Rambutnya panjang, tapi wajahnya tertutup rambut. Di samping Enru, ada seseorang yang besar sedang tiduran.
Setelah mendoan dan bakwan siap, ia langsung memakannya. Sebelumnya ia berdoa.
Saat hendak melahap gorengan, ‘brruukk..’ ia menjatuhkan gorengannya.
‘Gandrriiikk!!’ pedagang itu berubah menjadi sosok kuntilanak.
Laki-laki gemuk di sampingnya berubah menjadi genderuwo yang menakutkan dengan rambut gimbal dan taring panjang. Mereka menyeringai kepada Enru.
Tanpa basa-basi Enru masuk mobil dan tancap gas.
Beruntung ia a berhasil selamat sampai tujuan sekitar pukul 21.00. (Seperti dikisahkan Septian Berlianto di Koran Merapi) *