HARIAN MERAPI - Kisah Pak Raji, ketika pulang dari kandang sapi di Lereng Merapi
Ternyata ia diboncengi lelembut penghuni makam yang wingit.
Warga Lereng Merapi banyak yang menjadi peternak sapi perah.
Salah satunya adalah Pak Raji, bukan nama sebenarnya.
Kandang sapi Pak Raji letaknya jauh dari rumah tempat tinggalnya. Untuk sampai ke kandang, Pak Raji harus melewati dua makam tua yang dikenal wingit.
Suatu hari, Pak Raji kemalaman saat memberi makan sapinya, sehingga ia tidak sempat memerah susu.
Selesai menaruh rumput di kandang, Pak Raji pun berniat langsung pulang.
Tapi ia merasakan ada keanehan ketika menginjak engkol stater, karena rasanya sangat berat.
Bahkan mesin motor bututnya tidak mau menyala, sekalipun sudah berulang kali diengkol.
Baca Juga: Kesurupan di hari pernikahan 2: Mimik wajah dan suara Nana sangat berbeda dengan yang asli
Padahal biasanya motor Pak Raji tidak pernah rewel. Engkol staternya juga sangat ringan.
"Nasib nasib, sudah kemalaman, motor ikut rewel," keluh Pak Raji.
Akhirnya diputuskan untuk menuntun saja motornya. Tapi lagi-lagi Pak Raji dibuat terheran-heran, karena motornya terasa sangat berat.
Meski hanya dituntun, beratnya minta ampun, seperti ada yang mbonceng saja.