Saat itu Zainal yang hendak pergi ke musala mendapati Malik yang duduk ketakutan di depan tempat sampah serta kehujanan, bergegas ditolong tetangganya.
Segera berteduh mereka di pos kamling, Zainal berusaha menenangkan tetangganya yang kacau.
“Pak Malik, yang saya khawatirkan benar. Pasti waktu itu Anda mampir kan? Akhirnya diikuti.”
Malik akhirnya mulai tersadar dan memahami ucapan Zainal.
Menurut tetangganya, konon ada sebuah gangguan gaib di sekitar kampung itu.
Dikarenakan dahulu tempat sampah itu pernah dijadikan tempat pembuangan serpihan kios seberang jalan raya yang rubuh akibat di tabrak truk,
kabarnya pemilik kios itu meninggal dunia di tempat.
Sering kali beberapa warga merasakan gangguan itu, namun dengan wujud yang berbeda.
Rupanya selama ini Malik disukai Jurig Jarian alias hantu sampah.
Sayangnya Malik sudah merekam senyum cekam kelam wanita itu selamanya. - Tamat - (Seperti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi) *