"Karena itu adalah amplop pencari pasangan pengantin hantu."
"Hah, benarkah itu, Kek?"
"Iya."
Beberapa hari setelah kejadian, aku bermimpi dengan seorang wanita.
Di dalam mimpi, dia berkata bahwa sedang mencarikan pasangan untuk menikah dengan anak perempuannya yang telah meninggal karena kecelakaan.
Yang membuatku heran adalah suaranya persis dengan suara yang ketika itu aku dengar dan melarangku untuk mengambil amplop merah.
Aku pun kembali bercerita pada kakek tentang mimpi itu dan kakek bercerita panjang lebar tentang kepercayaan pernikahan hantu itu.
Ketika ada anggota keluarga yang meninggal dan belum menikah, maka dengan cara menaruh amplop merah berisi uang 100 NTD dan berapa helai rambut adalah cara untuk mendapatkan tumbal pasangan pernikahan arwah.
Pernikahan arwah tersebut adalah suatu adat atau kepercayaan dalam ligkaran budaya Asia Timur
Baca Juga: Cerita misteri makam keramat 4: Jono hanya bisa menyesal dan akhirnya terperangkap di alam gaib
karena menurut pandangan orang zaman dahulu, jika ada kuburan orang yang belum punya pasangan dalam kuburan keluarga akan memengaruhi kesejahteraan generasi berikutnya.
Oleh sebab itu harus diselenggarakan pernikahan arwah yang telah meninggal dunia.
Dari sejak kejadian itu, aku jadi lebih sering bermimpi didatangi seorang wanita dengan suara yang sama. (Seperti dikisahkan Riana di Koran Merapi) *