HARIAN MERAPI - Kumpulan pengalaman horor dan cerita misteri tentang makam keramat seri 4
Jono hanya bisa menyesal telah menyia-nyiakan istri dan akhirnya terperangkap di alam gaib.
Tanpa pikir panjang Jono pun bergegas menghampirinya. Ia sama sekali tidak lagi mengindahkan larangan bertapa.
Baginya Marni lebih penting dari segalanya. Ia tak peduli jika ia harus menanggung sial seumur hidupnya.
Karena baginya kesialan yang sesungguhnya adalah kehilangan Marni.
Jono menghamprinya sambil berteriak-teriak berharap Marni mendengar dan memaafkan kesalahan yang ia perbuat.
“Marni …Marni maafkan aku.”
Sialnya Marni justru memandangi Jono dengan tatapan tajam dan sambil tertawa terbahak-bahak.
Tertawa Marni begitu nyaring dan menakutkan. Tiba-tiba Jono tersadar perempuan yang ia lihat bukanlah Marni.
Ia adalah kuntilanak yang berwujud Marni. Tidak lama kemudian wajahnya berubah begitu menyeramkan.
Wajahnya pucat pasi bola matanya yang bundar terus menatap Jono.
Jono pun segera mengambil langkah seribu. Ia berlari sekuat tenaga tak mengindahkan apa yang ada di depannya.
Tiba-tiba Jono jatuh tersungkur, ia tidak sadar ada akar besar yang menghalangi jalannya.