Ia pun bangkit dan berlari kembali.
Sudah sekian jauh Jono berlari ia hanya berputar-putar saja tidak menemukan jalan keluar makam.
Ia pun mulai menyadari kesalahan yang ia perbuat. Ia tidak berhasil menyelesaikan pertapaan.
Karena pertapaan yang paling berat adalah godaan dunia.
Jono tidak mampu melaluinya ia masih memikirkan kebahagaian dunia.
Cinta kepada Marni yang berlebih-lebih melebihi raganya menjadikan ia lupa diri.
Ia begitu menyesal telah menyia-nyiakan Marni. Kini ia tidak lagi dapat bertemu Marni.
Jono terperangkap di alam gaib setelah ia tersandung akar Mimang.
Akar mimang dikenal penduduk desa dapat membuat orang tersesat tidak dapat menemukan jalan pulang.
Mitos akar mimang di kuburan keramat sudah cukup lama melegenda.
Tidak pernah terpikirkan di benak Jono ia akan mengalaminya.
Jono pun berdoa memohon ampun pada Tuhan.
Sepanjang jalan ia berdoa agar diberi kesempatan untuk bertobat. - Tamat - (Seperti dikisahkan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *