"Kayaknya aku nabrak kucing deh. Tadi tiba-tiba ada kucing melompat ke jalan. Aku gak sempat menghindar." jawab Dita.
Baca Juga: Pesugihan siluman lintah Rawa Kadung 3: Juru kunci sudah mengingatkan Parwanti bahwa syaratnya berat
"Duhh.. waktunya udah mepet nih. Ada-ada aja sih kamu." Tami panik takut telat.
"Yaudah yang penting kita pinggirin dulu aja. Nanti selesai make up kita kesini lagi untuk ngubur kucing itu."
"Kita dah gak ada waktu lagi nih kalau harus ngubur kucing dulu." kata Ratna.
Ratna dan Tami turun dari mobil. Benar saja seekor kucing hitam mati terlindas ban depan mobil Dita.
Mereka segera meminggirkan bangkai kucing malang yang menyisakan darah di aspal.
Niatnya nanti mereka akan datang lagi untuk menguburnya setelah selesai make up.
Baca Juga: Pesugihan siluman lintah Rawa Kadung 4: Parwani terlibat selingkuh dengan sopir pribadi hingga hamil
Kemudian mereka buru-buru masuk mobil untuk segera ke lokasi pengantin.
Mereka tidak mau telat dan mengecewakan keluarga pengantin yang akan menggunakan jasanya.
Mereka pun sesikit lega karena sampai lokasi tepat waktu.
Calon pengantin wanita beserta orang tua dan saudara yang akan di make up sudah siap.
Saat Tami akan memulai make up tiba-tiba tercium bau anyir. Seperti bau darah.
"Na, tolong liatin bajuku dong, apa ada darah kucing yang nempel di baju. Kok kayak bau anyir gitu ya?" Tami meminta tolong Ratna untuk melihat bajunya.