HARIAN MERAPI - Keris yang terus berkembang memunculkan dikotomi keris gaya kontemporer dan tradisional.
Keris gaya kontemporer dan tradisional dan serta penerimaannya di masyarakat, pun menjadi tema sarasehan dalam rangkaian acara Jogja International Heritage Festival (JIHF) 2022.
Dalam hal keris gaya kontemporer, Godod Sutejo sebagai narasumber sarasehan itu menawarkan adanya wacana ‘keris varian baru Nusantara’.
Baca Juga: Kemenangan 2-0 PSS Sleman kian membenamkan Persik Kediri di dasar klasemen sementara Liga 1
Hal itu sebagai pengembangan dari istilah ‘keris kamardikan’ yang menggolongkan keris zaman pembuatan era kemerdekaan RI tahun 1945.
Menurut Godod Sutejo, keris varian baru Nusantara akan menghadirkan keris baru atau gaya kontemporer mulai dari bentuk dapur keris dan warangkanya.
“Saya sendiri membuat desain keris dan menggarapkan ke seorang Mpu. Dan, ternyata memang banyak kendalanya,” kata Godod Sutejo, dalam sarasehan yang diikuti daring melalui kanal YouTube tasteofjogja disbud diy, Selasa (23/8/2022).
Hal tersebut masih ditambah adanya kendala pembuatan warangka keris hasil desainnya yang dibuat transparan.
Godod Sutejo mendesain sebuah warangka keris secara transparan agar pamor keris bisa terlihat dari luar.
Menurut Godod, kendala penggarapan muncul karena bentuknya yang unik, sulitnya membuat luk keris, dan warangka transparan.
Namun, dia mengaku tetap akan membuat desain-desain keris baru yang harapannya bisa membuat keris makin disukai generasi muda.
Dia pun mengakui, bahwa desain kerisnya tersebut sangat menyimpang dari pakem keris leluhur. Dan, dia mengaku memang menganggap keris sebagai sovenir.
Baca Juga: Rencana kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar, sebuah dilema pemerintah....