harianmerapi.com - Cerita Babad Tanah jawi Ki Juru taman. Pangeran Silarong yang dikenal sebagai dukun sakti sanggup menyembuhkan penyakit Angga Brangsa.
Hanya saja sebelum diobati ia minta dipijit dahulu meski hanya sebentar.
Ketika sedang asyik-asyiknya mereka berdua ngobrol macam-macam sambil memijit dan dipijit, datanglah Tumenggung Danupaya.
"Adimas Pangeran Silarong, kapan kamu mendapat tugas jaga malam di Pendapa Kasultanan?" tanya Tumenggung Danupaya sepertinya sekadar bertanya saja.
"Besuk malam, Kangmas. Kenapa? Ada yang sangat penting?"
"Tidak. Hanya saja, tadi Kakang Wiraguna bertemu aku di Kasultanan, dia mengatakan besuk malam tidak bisa ikut berjaga di Pendapa karena diutus oleh Kanjeng Sultan ke Madiun."
"Makanya aku mampir kemari menanyakan kapan kau jaga malam agar kita bisa bersama-sama," jawab Tumenggung Danupaya.
"Ooo, begitu? Ya, besuk malam bersamaku, Kangmas."
Tumenggung Danupaya mengangguk-angguk. Dia lalu minta pamit untuk meneruskan perjalanan pulangnya dimana rumahnya tidak seberapa jauh lagi dari situ.
Dalam perjalanan pulangnya Tumenggung Danupaya merasakan memang ada sesuatu yang berbeda dengan Pangeran Silarong.
Yang jelas semenjak membuka praktek perdukunan dia nampak semakin kaya.
Namun hal yang paling membahayakan adalah kedatangan orang-orang luar yang tak dikenal itu?
Lebih membahayakan lagi jika mereka diajaknya menghimpun diri dimana semakin lama kelompok itu menjadi semakin banyak dan besar.