harianmerapi.com - Cerita Babad Tanah Jawi. Ki Juru Taman yang pingsan dengan luka arang kranjang tetap tidak akan mati.
Kanjeng Ratu Kidul juga sudah berjanji untuk menyembuhkannya. Maka dikeluarkannya sebuah benda pipih halus berbentuk menyerupai bandul kunci dari bahan semacam kerang.
Benda sakti itu selalu dibawanya kemanapun Kanjeng Ratu Kidul pergi dan disisipkan di kembennya.
Kanjeng Ratu Kidul kemudian membalikkan tubuh Ki Juru Taman, mulutnya dingangakan.
Benda pipih tersebut lalu didekatkan ke mulutnya Ki Juru Taman, dipijit oleh Kanjeng Ratu Kidul kuat-kuat dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Pelan-pelan benda tadi mengeluarkan air anget setetes demi setetes masuk ke kerongkongan Ki Juru Taman.
Perlahan-lahan Ki Juru Taman bangkit sepasang matanya nampak kosong ketika mentap wajah Kanjeng Ratu Kidul.
"Sudah. Jika kamu kapok-kapok tenan menyingkirlah dari sini!" kata Kanjeng Ratu Kidul.
"Ya, Kanjeng Ratu. Aku benar-benar kapok."
"Pergilah!"
"Nyuwun Pangapunten, Kanjeng Sultan."
"Pergi!" teriak Kanjeng Sultan Agung mengusirnya.
Ki Juru Taman kemudian beringsut meninggalkan tempat itu.
Dalam pada itu Pangerang Silarong makin terkenal sebagai dukun sakti. Di rumahnya banyak menerima tamu sebagai pasien.
Mereka yang datang tidak saja dari daerah sekitar tetapi juga dari luar daerah.
Bahkan dari luar wilayah kekuasaan Mataram juga ada yang datang dengan berbagai kepentingan.