harianmerapi.com - Cerita Babad tanh Jawi tentang Ki Juru Taman, jin yang menjadi penjaga taman keputren.
Istri Pangeran Silarong menyarankan orang yang minta penawar racun upas anglung diberi tanah yang ada dalam takir satunya,
Obat itu diberi nama jamu citrasekti yang ampuh melawan sebangsa upas atau racun.
Pangeran Silarong tersenyum senang merasa diberi ide yang sedemikian cemerlang dari istrinya meski kini sang istri wajahnya nampak mbesengut, hatinya bersemu jengkel.
Kemudian tanah yang masih lembab yang dia keruk dari bawah genangan darah tersebut oleh Pangeran Silarong diglindhinginya kecil-kecil sebesar klentheng biji kapuk randu sebanyak sepuluh buah.
"Ki Sanak, ini namanya jamu citrasekti bentuknya bulet-bulet kecil yang harus diminum sehari dua kali pagi dan siang sesudah makan. Mudah-mudahan saudaramu cepat sembuh," kata Pangeran Silarong meyakinkan.
"Terima kasih, Pangeran. Maaf, aku segera minta pamit pulang agar selekasnya dapat memberikan obat ini, jangan sampai telat."
"Ya ya ya, silakan!"
***
Di lingkungan sebuah Kerajaan siapapun yang memiliki kemampuan lebih secara mendadak biasanya akan menimbulkan kecurigaan.
Sejak dulu politik kerajaan memang berjalan seperti itu dan terkadang penyelesaiannya sering tidak manusiawi.
Misalnya seseorang terbukti memiliki kekuatan yang berlebih dibanding orang kebanyakan maka raja akan curiga. Kenapa?
Karena dengan kekuatan lebihnya orang tersebut bisa jadi akan melakukan makar, membangkang.