harianmerapi.com - Kisah cerita rakyat Calon Arang. Kuda yang berjumlah empat puluh satu ekor ditunggangi prajurit pinilih masuk ke Alun-alun Kahuripan.
Mereka langsung menghadap Prabu Erlangga dan mengabarkan gagalnya tugas yang telah mereka pikul untuk menghukum Calon Arang.
Baginda Raja Erlangga amat muram durja hari itu. Ketika ia melihat para prajurit pilihannya yang terdiri dari para prajurit pengawal raja serta prajurit pelayan dalam tak ada yang mampu mengalahkan Calon Arang.
Bahkan. Patihnya, Narrottama pun tidak mampu menandingi kesaktian si janda tua dari Desa Girah, Nyai Calon Arang.
Setelah bersemedi dan memanjatkan doa agar diberi wangsit, maka legalah hati sang Prabu Erlangga. Ia tiba-tiba saja ingat akan Empu Bharada, yang mungkin mampu mengatasi kesulitan yang sedang dialaminya.
“Hai pengawal, coba kau panggil kemari Bapa Bharada, sekarang juga!”
“Baik Sang Prabu, hamba akan menjalankan titah,” jawab pengawal raja. Ia langsung menjalankan tugasnya, memanggil Pendeta Istana Empu Bharada.
Tak lama kemudian, Sang Empu telah menghadap Prabu Erlangga.
Baca Juga: Cerita Rakyat Calon Arang 2: Prajurit Pinilih Kerajaan Kahuripan Merusak Desa Girah
Artikel Terkait
Babad Tanah Jawi Prabu Watugunung 1: Merengek-rengek Terus karena Kelaparaan, Ibu Memukul dengan Centong
Babad Tanah Jawi Prabu Watugunung 2: Bingung karena Ternyata Telah Menikahi Anak Sendiri
Babad Tanah Jawi Prabu Watugunung 3: Menuruti Saran Dewi Sinta Menyerang Suralaya untuk Melamar Bidadari
Babad Tanah Jawi Prabu Watugunung 4: Perang Tanding Lawan Dewa di Suralaya Diganti dengan Cangkriman
Babad Tanah Jawi Prabu Watugunung 5: Tangis Dewi Sinta Membuat Suralaya Dilanda Gara-gara