Murid Girah merapal ajiannya yang membuat kebal dari serangan senjata tajam.
Pedang yang menebas leher suaranya berdenting, bagaikan menimpa batu hitam. Tangan yang terjulur dari murid Girah mampu melukai para prajurit.
Di halaman rumah Calon Arang itu kini terjadi pertempuran seru, antara murid Girah melawan para prajurit Kahuripan.
Pertempuran itu terjadi di empat penjuru.
Tiba-tiba, ketika murid Girah terdesak hebat, terdengar suara keras yang melengking tinggi, nada suara orang yang sedang menahan marah.
“Kalian minggir, biar kuhadapi orang-orang jelek itu,” teriak Calon Arang.
“Telah kuberikan waktu padamu. Huh…, hanya menghadapi orang jelek saja kalian tak becus. Memalukan…!”
“Lihatlah bagaimana aku bekerja,” teriak Calon Arang sambil tangannya bergerak.
Dan hebat… semua senjata para prajurit itu telah terampas dari tangan mereka. Tangan mereka merasakan sakit yang amat sangat.
Melihat hal yang demikian, bergidiklah bulu tengkuk Narottama, ia amat heran melihat kesaktian Calon Arang yang begitu mumpuni, begitu mengagumkan.
Baca Juga: Kejadian Mistis Anak Kecil Hilang Digondol Wewe, ini Cara untuk Mengembalikannya
Apalah jadinya kalau di Desa Girah ini ada sepuluh Calon Arang saja. Tentu, kerajaan Prabu Erlangga akan runtuh.
Negara akan rusak binasa, rakyat tentunya menderita. (Ditulis: Tri Wahyono/Koran Merapi) *