harianmerapi.com - Kiai Ageng Henis adalah sosok sejarah dan penting atas berdirinya desa Laweyan. Kiai Ageng henis adalah putra Ki Ageng Sela salah satu pula dari keturunan Prabu Brwaijaya V (Raja Majapahit).
Kiai Ageng Henis juga termasuk bagian dari leluhur raja-raja Mataram yang melahirkan peradabaan kerajaan baru seperti Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Mangkunegaran, dan Pakualaman.
Baca Juga: Bekerja Mencari Nafkah adalah Tugas Mulia yang Dicontohkan Para Nabi dan Rasul
Selain itu, Kiai Ageng Henis adalah murid Sunan Kalijaga yang juga telah mengajak Kiai Ageng Henis memeluk Islam dan belajar Islam.
Ilmu agama yang dimilikinya menjadikan Kiai Ageng Henis sebagai seorang pendakwah yang memiliki jasa mengislamkan Kiai Ageng Beluk, tokoh masyarakat Laweyan yang berama Hindu (Syiwa) pada saat itu.
Kiai Ageng Henis dikenal juga sebagai Kiai Ageng Laweyan karena ia bertempat tinggal dan mencatat sejarah penting di dearah Laweyan.
Kiai Ageng Henis atau Enis berasal dari sela yang hijarah ke Pengging.
Selama di Laweyan inilah ia menjadi guru spiritual Jaka Tingkir sebelum menjadi Raja Pajang dan selanjutnya mengabdi kepada Sultan Adiwijaya setelah Kerajaan Pajang berdiri sebagai sesepuh di Pajang.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Kamis Kliwon 19 Mei 2022, Memiliki Intuisi Kuat dan Kemauan Tinggi
Kiai Ageng Henis adalah putra bungsu dari Kiai Ageng Sela dengan Nyai Bicak (Putri Sunan Ngerang).
Kiai Ageng Henis memiliki enam saudara, semuanya perempuan, yaitu Nyai Ageng Lurung Tengah, Nyai Ageng Saba, Nyai Ageng Bangsri, Nyai Ageng Jati, Nyai Ageng Patanen dan Nyai Ageng Pakisdadu.
Keluarga besar Kiai Ageng Henis berasal dari Sela yang terletak di arah Utara Gunung Merapi dan Merbabu. Wilayah Sela saat ini termasuk dalam Kabupaten Grobogan.
Kiai Ageng Henis menikahi Nyai Ageng Henis. Pernikahannya dikaruniai putra yang juga memberi pengaruh untuk Kerajaan Mataram, yakni Kiai Ageng Pemanahan.
Kiai Ageng Pemanahan menikah dengan Nyai Sabinah atau dikenal dengan Nyai Ageng Pemanahan.