Ibu dan mas Andri terlelap setelah beberapa saat, bapakpun begitu, namun aku tahu beliau menemukan sesuatu di pintu itu.
Baca Juga: Pelonggaran PPKM, Sanggar Senam dan Kelompok Senam Mulai Aktif, Emak-emak pun Menyambut Gembira
Tidak terasa aku sudah terbawa di alam mimpiku, namun seperti hanya sesaat, tiba-tiba adzan Subuh berkumandang. Kami berlima bangun secara bersamaan, kepalaku pusing akibat kurang tidur.
Setelah solat Subuh, kami berkumpul di ruang tengah. Akhirnya Bapak bercerita tentang keadaan pintu yang digedor malam itu. Saat bapak cek keluar tidak ada apa-apa, namun bapak mencium bau yang sangat busuk, seperti bau bangkai bercampur comberan, artinya miss K itu balik lagi.
Ibu meminta bapak menghubungi kyai dari Kedu itu. Dari pembicaraan di telpon Kyai Kedu meminta mas Andri segera dibawa ke rumah beliau untuk di pagar karena menurut beliau, miss K hasratnya semakin menjadi-menjadi untuk nemplok dengan Mas Andri.
Tadi malam dia memang kembali dengan energi tinggi karena amarahnya. Miss K marah besar rupanya, karena sempat diusir rombongan padhe/kyai pada malam itu.
Akhirnya mas Andri dan bapak berangkat ke rumah padhe setelah sarapan. Aku tidak ikut sebab hari itu juga harus pulang ke Jogja, karena pekerjaan kantor yang belum aku sentuh sama sekali.
Aku pulang setelah menunggu mas Andri dari rumah Padhe. Jam 10.00 WIB travelku sudah siap,aku diantar mas Andri ke tempat travelnya, kami berdua nampak lelah dan sedih juga karena lagi-lagi harus LDR.
Mobil travelku memakan waktu 2,5 jam untuk sampai ke Gejayan. Setelah sampai kost, aku langsung tiduran di lantai. Saat itu kost sepi karena banyak yang pulang kampung.
Meski mengantuk sekali, aku bersiap-siap sholat Zuhur. Akupun ke kamar mandi bermaksud mengambil wudhu. Masuklah aku ke kamar mandi dan kututup pintunya. Tiba-tiba, swingggg, ada apa dibelakangku, seperti ada kain berkelebat cepat.
Baca Juga: Cerita Lucu Ketika Anak SD Kecanduan TikTok dan Lebaran Gagal Pakai Celana Baru karena Kekecilan
Saat itu aku masih dibanjiri rasa trauma ketakutan, spontan membuka pintu. Aku coba menenangkan pikiran,mungkin itu hanya perasaanku akibat trauma atau fatamorgana saja.
Setelah wudhu,akupun langsung solat. Masyaallah,solat di kost yang sepi dengan keadaan otak dan perasaan bercampur aduk membuat solatku tidak bisa khusuk.
Hari menunjukkan jam 15.00, teman kost sudah ada beberapa yang datang, namun saat mereka masuk kamar masing-masing, suasana sepi lagi.