Ibu merasa ada yang mondar mandir dengan gerakan cepat di halaman rumah. Kebetulan saat itu ada tamu, jadi ibu menunggu tamu pulang untuk menutup pintu.
Tepat jam 9.30 malam, tamu pulang ibu segera menyuruh kami bertiga untuk solat Isya. Saat itu perasaanku antara ketakutan dan bingung, namun masih bisa kontrol dengan membaca beberapa ayat, sementara mas Andri yang masih menggunakan seragam kantor masih lunglai dan setengah shock.
"Ayook sholat Isya", ibu meminta kami. Kami bertiga ambil wudhu secara bersamaan, syukur dirumah banyak keran.
Aku dan adik berencana mengambil mukena, tiba-tiba, huhuhuhu, hihihihi suara perempuan menangis sangat jelas.
Awalnya hanya aku dan adik yang mendengar. Siapa itu yang nangis?? Pak Andri bertanya kepada kami yang saat itu di kamar. Spontan kami bertiga lari mendatangi ibu.
Ibu ternyata juga sempat mendengar, namun mengira itu suara aku dan adik. Kami akhirnya berkumpul di ruang keluarga, saling berdoa dan berzikir, namun saat keadaan ini, asli aku ngga bisa khusyuk berzikir, merasa Allah jauh.
Bapak menghubungi pakdhe, yang kebetulan kyai di desanya. Namanya Desa Kedu, agak jauh dari rumah. Setelah 45 menit berlalu, pakdhe datang bersama rombongan.
Beberapa mereka adalah paranormal, salah satunya anak kecil. Setelah diadakan ritual mengelilingi rumah dan pengajian, anak kecil indigo tersebut mengatakan kalau miss K itu beberapa jam lalu posisinya di luar rumah tidak bisa masuk.
Setelah diadakan ritual, dia sudah agak menjauh sekitar 3 km dari rumah dan akan pergi. Anak kecil itupun bilang, kalau miss K itu ingin nemplok sama mas Andri.
Jam 12 malam, para rombongan dari Kedu sudah pulang, rumahpun mendadak sepi. Kami memutuskan tidur berlima dalam satu kamar.
Baca Juga: Sewu Dino Bagian 25: ‘Rambut Sing Diculi Koncomu, Mbok Pikir Opo’, Erna Terancam?
Aku, ibu,adik tidur di kasur atas, mas Andri dan bapak tidur kasur bawah. Hampir satu jam mataku tidak dapat tertutup karena rasa trauma ketakutan mulai melekat di otak, tidak tenang, menutup mata salah, membuka mata juga ngantuk.
Lewat MP4 kecilku. Bersama bintang dari drive menemani pagi dini hari mencekam saat itu. Dari pada aku tidak bisa menutup mata, aku putuskan untuk memasang headset terus dikupingku.
Bapak balik ke kamar setelah mencek suara dari pintu itu. Ibu bertanya ada apa di sana, bapak hanya menjawab tidak ada apa apa, dan langsung tidur.