harianmerapi.com - Dari misteri Buk Buntung situs peningglan Belanda, ditemukan sebuah sumur yang paling awal ada di wilayah Gaden.
Itu menjadi satu-satunya sumur desa, yang letaknya tak jauh dari jalur antardesa yang menghubungkan lintas kalurahan, sehingga mudah dijangkau dan strategis di pinggir desa dan jalan besar.
Sumur yang berada di selatan desa Alas Gaden itu masih berfungsi baik. Sejak tahun 60-an sudah menjadi jujugan orang pencari air.
Sedesa itu larinya ke sini. Airnya segar, jernih dan tak asin, sungguh berbeda dengan saat ini. Sedang sumur di dalam desa umumnya selain airnya asin juga sangat dalam.
Menggalinya sampai 30-an meter baru dijumpai air. "Bahkan beaya menggali setara motor baru," kata seorang penduduk desa.
Ada keistimewaan dari air ini. Oleh banyak warga masyarakat masih mempercayai khasiatnya, yakni mampu menjadi terapi bagi yang mandi disini.
Dengan mengguyurkan air keseluruh tubuh akan mengusir penyakit yang tinggal di tubuhnya. Termasuk ada ciri khas bagi mereka warga Ngalas yang ditengarai oleh air ini.
Ada tanda yang menjadi ciri warga setempat. Sumur dengan kedalaman 2 meteran ini telah menjadi sumber air yang melimpah.
Cukup menggunakan ember penimba dengan kedalaman 1 meterab sudah bisa meraup air. Kemarau pun tetap lancar dan tak kering. Tetap meluap bisa untuk mencukupi seluruh desa.
Baca Juga: Misteri Buk Buntung Situs Peninggalan Belanda 2: Suara Burung Ocehan itu Membuat Orang Terpana
Warga desa dengan menggunakan jerigen untuk menampung air. Dan air itu untuk kebutuhan sehari-harinya.
Tiap sore atau pagi mereka biasa mengangsu ambil air. Ataupun mereka yang datang dari sawah langsung mampir di lokasi.
Kawasan yang menjadi rute perjalanan Ki Selo Goro yang mengangkut batu dari alas Jeto Bayat. Tempat yang kala itu dipergunakan untuk istirahat.
Untuk minum kuda penarik kereta. Kebanyakan tempat persinggahan tersebut akan ditemui mata air yang deras.