Mereka berjalan perlahan. Dan saat pintu dibuka, ternyata tidak ada siapa pun di depan pintu. Semua saling pandang. Namun, akhirnya mereka kembali tidur.
Baca Juga: Dokter Andi Khomeini Ingatkan Kasus Covid-19 Terus Menurun, Namun Tetap Pakai Masker
Tapi apa yang terjadi? Suara gedoran di pintu itu makin menjadi. Gedoran yang bernada marah itu terus terjadi hingga menjelang subuh. Hal ini tentu saja membuat semua tidak berani tidur.
“Rumah ini sudah kosong selama lebih dari sepuluh tahun,” bapak penjual kopi tak jauh dari proyek ini mulai bercerita saat Ghana datang dengan mata merah kurang tidur dan tentunya ketakutan.
“Baru sekarang saja direhab. Penunggunya seorang gadis dan nenek-nenek. Mereka akan mengganggu siapa saja yang datang, terutama yang masih bujang.”
Waaaakkkk!!!!!
Penjelasan singkat dari penjual kopi itu cukup menjadi alasan bagi Ghana untuk melepaskan tugas ini dan kembali ke Surabaya,
untuk melanjutkan saja proyek yang sudah dia tinggalakan sementara kemarin. - Nama samaran - (Seperti dikisahkan Fery Yanni di Koran Merapi) *