Setelah sepuluh menit berlalu, Kuyun dan Hanna pamit untuk tidur. Kinasih lalu meletakkan handphone miliknya di sebelah kanan.
Kemudian Kinasih berbalik arah ke sebelah kiri. Saat itu lah untuk pertama kalinya, Kinasih melihat sesosok makhluk tak kasat mata.
Baca Juga: Ramadhan Sebagai Syahrul Judd atau Bulan Kemurahan
Rambutnya panjang, bajunya putih bersih, dan ia tidak berjalan melainkan melayang. Ia juga keluar dari kamar, dengan cara menembus tembok.
Kinasih saat itu sangat terkejut. Ia lalu memejamkan matanya, sambil menangis. Kinasih seperti merasakan ada sesuatu yang ingin masuk ke dalam tubuhnya.
Ia mencoba membaca doa, tetapi tidak ada doa yang ia ingat satu pun. Pikirannya sudah tidak karuan.
Apalagi ditambah, ia mendengar suara pintu terbuka di kamar B2. Padahal, kamar B2 tidak ada penghuninya.
Setelah suara pintu kamar terbuka, ia mendengar suara barang-barang yang berjatuhan dan langkah kaki.
Ada juga suara musik, yang menjadi penutup dari semua kejadian malam itu. Sampai sekarang Kinasih tidak tahu jenis musik apa yang ia dengar, karena baginya suara musik itu sangat aneh.
Baca Juga: Perjuangan Kyai Pahing Menyebarkan Agama islam 2: Mujahadah Tiap Malam Jumat Pahing Dilestarikan
Pukul tiga pagi, semua gangguan itu berhenti setelah terdengar suara azan awal. Kinasih mencoba menelpon keluarganya, namun tidak ada yang menjawab.
Kinasih terus menangis, hingga ia mendengar suara pintu kamar Nara terbuka. Ia lari menghampiri Nara
dan menceritakan semuanya.
Nara menyarankan agar Kinasih untuk pindah kamar. Awalnya Kinasih tidak mau pindah kamar, tetapi setelah ia tahu ada apa sebenarnya di kamar B1, ia memutuskan untuk pindah kamar.
Menurut cerita dari seseorang yang paham mengenai hal-hal semacam ini, kamar B1 adalah sebuah gerbang. Lebih tepatnya, gerbang utama yang dilalui para makhluk tak kasat mata.
Menurutnya, saat itu di kamar B1 sedang ada sebuah pesta. Selayaknya sebuah pesta perayaan yang sangat meriah.
Jadi, selama satu malam Kinasih tidak berada di sebuah kamar biasa melainkan di sebuah pesta. - Tamat - (Seperti dikisahkan Anis Surya Trisanti UNY di Koran Merapi) *