harianmerapi.com - Cerita horor tentang kamar B1 asrama putri dialami Kinasih setelah menempatinya selama beberapa tahun.
Di tahun ketiga Kinasih tinggal di asrama, terjadi suatu wabah penyakit yang menular, sehingga semua anak di asrama harus pulang ke rumahnya masing-masing.
Sekitar lima bulan, asrama putri Cendana benar-benar kosong, sehingga membuat suasana makin angker dan horor.
Nara yang saat itu sedang menempuh kuliah semester akhir terpaksa kembali ke asrama putri untuk melakukan penelitiannya.
Begitu pula dengan Kinasih, dia harus kembali ke asrama karena akan melaksanakan pengabdian di sebuah desa.
Nara kembali ke asrama terlebih dahulu, lalu sebulan kemudian Kinasih kembali.
Selama satu bulan di asrama putri, Nara tinggal sendiri di kamar B4. Suara langkah kaki dan suara ketukan tembok, selalu di dengarnya tiap malam.
Nara mencoba memberanikan diri dan tidak menceritakannya ke pemilik asrama. Namun, saat Kinasih baru saja sampai, Nara langsung memberitahunya.
Kinasih merasa takut dan tidak nyaman, apalagi ia harus berpisah dengan Nara. Nara di kamar B4, dan Kinasih di kamar B1.
Kinasih harus menjalani karantina selama 14 hari, oleh karena itu ia tidak sekamar dengan Nara.
Saat membuka kamar B1, perasaan Kinasih sudah tidak enak. Ia memulai dengan membersihkan kamar dan menata barang-barangnya.
Malam sebelum tidur, ia sempatkan untuk membaca kitab suci agar pikirannya menjadi tenang. Sekitar pukul sembilan malam, Kinasih tertidur.
Kemudian ia terbangun pukul setengah satu malam, karena telponnya berbunyi. Kinasih, Hanna, dan Kuyun saling megirimkan pesan singkat.