Legenda Sunan Tembayat 1: Semarang Lama Dahulu Bernama Pragota, Daerah Pesisir dengan Gugusan Pulau Kecil

photo author
- Kamis, 31 Maret 2022 | 20:05 WIB
Raden Harya Madya Pandan juga mengajarkan bagaimana mengolah lahan pertanian  (Ilustrasi Pramono Estu)
Raden Harya Madya Pandan juga mengajarkan bagaimana mengolah lahan pertanian (Ilustrasi Pramono Estu)

Baca Juga: Misteri Paranormal yang Menyembuhkan Pasien dengan Pesan Selama Hidupnya Jangan Pernah Pakai Sendal Jepit

Selain mengajarkan agama, Raden Harya Madya Pandan juga mengajarkan bagaimana mengolah lahan pertanian kepada para pengikutnya maupun kepada para pendatang.

Sehingga dalam waktu yang cepat, daerah tersebut menjadi daerah yang gemah ripah loh jinawi, aman, makmur, kerta raharja.

Hal ini menarik lebih banyak orang untuk datang, ikut tinggal, mengabdi dan atau menjadi santri di wilayah tersebut.

Raden Harya Madya Pandan pun memilih untuk menetap di wilayah Pragota.

Semakin lama wilayah pedesaan itu semakin berkembang. Apalagi dengan kepemimpinan Raden Harya Madya Pandan yang bijaksana dan berwibawa.

Sebagai pendiri desa, ulama sekaligus bangsawan, Raden Harya Madya Pandan dengan cepat menjadi terkenal.

Atas usahanya yang menghasilkan wilayah baru yang maju, Raden Harya Madya Pandan diangkat menjadi penguasa pertama wilayah Pragota atas arahan Sunan Giri.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Perajin Ciu Dirazia, Polisi Sebut Pelaku Wajib Lapor, Jika Mengulangi Ditindak Tegas

Raden Harya Madya Pandan memperoleh gelar Ki Ageng Pandanaran. Ki Ageng Pandanaran pun menjadi pemimpin yang sangat disegani dan dihormati masyarakat.

Daerah Pragota sekarang dikenal dengan Bergota. Sebuah wilayah di kelurahan Randusari, Semarang selatan.

Suatu hari Ki Ageng Pandanaran memanggil putranya, Pangeran Mangkubumi. Seorang anak yang sangat berbakti kepada orangtuanya.

Gagah, ramah, sopan dan baik budi pekertinya. Ki Ageng Pandanaran merasa dirinya sudah tua dan perlu memberikan wejangan kepada putranya. (Ditulis Wachid E. Purwanto UAD, pernah ditayang di Koran Merapi) *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X