Nyadran di Makam Petilasan Kyai Candrabumi Magelang 1: Memiliki Kelebihan Ilmu Agama dan Olah Kanuragan

photo author
- Jumat, 25 Maret 2022 | 09:05 WIB
Gerbang Kompleks Makam Kyai Candrabumi (Dok. Amat Sukandar)
Gerbang Kompleks Makam Kyai Candrabumi (Dok. Amat Sukandar)

harianmerapi.com - Siapakah sebenarnya Kyai Candrabumi? Yang jelas dia bukanlah orang biasa dan dipercaya masih trah keturunan Raja Mataram.

Dengan kelebihan dalam ilmu agama, terampil olah kanuragan dan perilaku penuh kearifan yang diamalkan semasa hidupnya, kisah hidup almarhum Eyang Kyai Candrabumi sampai sekarang menjadi ‘mitos’

yang mempunyai daya magis religius dan menjadi ‘pepundhen’ bagi masyarakat Candimulyo dan sekitarnya.

Baca Juga: Enam Adab Menasihati Sesama Muslim, Salah Satunya Harus Menggunakan Kata-kata yang Baik

Bila kini warga masyarakat di daerah ini selalu melestarikan dan menghormati makam patilasannya dengan mengadakan acara Sadranan, itu sudah semestinya.

Tempat yang kini dianggap sebagai makam Eyang Kyai Candrabumi sebenarnya adalah ‘petilasan’ dalam melakukan bersamadi.

Sebab menurut cerita rakyat atau legenda setempat, Kyai Candrabumi dipercaya ‘moksha’ – wafat dan musna bersama raganya.

Petilasan ini terletak di dusun Gupitan desa Podosoko Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Dari kota Magelang ke arah timur lewat Candimulyo kira-kira sejauh 7 kilometer.

Baca Juga: Petung Jawa Weton Jumat Kliwon 25 Maret 2022 Pandai Berdagang atau Bertani, Tidak Mau Disaingi

Tempat ini juga bisa dijangkau dari Mertoyudan melewati desa Tampir ke utara. Makam petilasan ini berada di pojok sisi utara kompleks makam, di dalam sebuah cungkup sederhana.

Tidak ada batu nisan di makam petilasan ini. Bekas pembakaran kemenyan tampak hitam mengonggok di pinggiran makam dan bunga mawar banyak tersebar di sini.

Makam para pengikut setianya yaitu Anggajaya dan Anggacitra yang juga menjadi ‘pekathik’ (juru pelihara kuda), berada di sebelah barat cungkup.

Dua makam tersebut dikelilingi pagar tembok tanpa atap. Almarhum Kyai Candrabumi adalah seorang putra raja Yogyakarta yang bernama Gusti Amat.

Kabar tersebut diterima secara ‘ghaib’ oleh salah seorang juru kunci makam, Pak Sadjijo, warga dusun Gupitan desa Podosoko.

Baca Juga: Misteri Selendang Suteras Wewe Gombel 2: Punya Khasiat untuk Penglaris, Dagangan dengan Cepat Bisa Sukses

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X