Perintah Raja pun dijalankan. Setelah itu Patih Pujanggeleng baru tahu maksud ucapan Raja. Rupanya ada penyusup dari kerajaan Lodaya.
Mereka adalah para prajurit pilihan yang menyamar sebagai pedagang keliling. Patih Pujanggeleng yang juga mengadakan penyamaran serupa akhirnya dapat mengorek keterangan secara halus apa maksud prajurit Lodaya itu datang ke Bandarangin.
Di lain pihak, prajurit Lodaya yang menyamar merasa girang setelah mendapatkan keterangan yang diperlukan.
Ia bermaksud kembali ke Lodoya, namun sebelum melewati perbatasan anak buah Patih Pujanggeleng sudah mengepungnya. Meski terjepit, prajurit itu nekat melakukan perlawanan.
Pertempuran tak seimbang pun terjadi, sampai akhirnya para prajurit Bandarangin terpaksa harus membunuhnya.
Setelah kejadian menggegerkan di perbatasan, Patih Pujanggeleng kemudian menghadap Raja Kelanaswandana. *