harianmerapi.com - Cerita makam yang yang dikeramatkan sudah ada sejak kakek dan nenek Jono masih ada dan kini menjadi melegenda.
Apalagi beberapa kali ojek online tersesat di makam keramat. Semakin meyakinkan penduduk desa bahwa Marni tersesat di kuburan dan tak bisa kembali.
Begitulah penduduk desa yang selalu mengaitkan kepergian Marni dengan hal mistik dan misterius. Mereka sangat yakin yang diceritakan ojek online benar adanya.
“Jangan berkeliaran di makam kemarin ada ojek online yang tersesat sampai berhari-hari.”
“Ia betul katanya dapat orderan fiktif.”
“Saya dan Poniran yang menemukannya, ia seperti orang ling-lung.”
Malam semakin larut dan sunyi. Suara jangkrik pun tak terdengar. Semerbak aroma kamboja mulai tercium.
Bunga kamboja dimakam keramat jumlahnya puluhan. Tentu saja aromanya sangat kuat. Jono mulai mengamati pohon-pohon rindang yang usianya sudah ratusan tahun.
Akarnya begitu besar dan menjalar kemanapun ia suka. Cahaya rembulan pun hanya samar-samar menerangi langkahnya.
Bulu kuduknya mulai bergidik. Apalagi tentang mitos yang kerap ia dengar membuat pikirannya semakin tak karuan.
Terdapat beberapa bangunan tua yang menaungi nisan. Banyak sekali makam keluarga dengan bangunan kuno yang menangunginya.
Ada yang dibangunkan joglo di sekitar pemakaman, ada yang dipageri, ada juga yang digubet mori. Adapun makam yang digubet mori biasanya adalah milik tokoh sakti mandraguna.
Baca Juga: Lelembut Numpang di Bahu 2: Tak Mau Makan Nasi, Selalu Beli Bunga Makam di Samping Warung
Makam tersebut sangat dikeramatkan oleh penduduk. Terkadang digunakan untuk bertapa agar hajat dapat terkabul.