harianmerapi.com - Penonton wayang yang lewat itu marah dan ada yang mengambil batu dan dilempatkan pada pocong kembar tiga tersebut.
Kemudian disusul penonton-penonton lain juga melempari sekawanan pocong itu. Bahkan ada penonton wanita yang membawa obor blarak (daun kelapa) dilemparkan pada pocong. Ia memang sengaja ingin membakar pocong.
Kebetulan yang dilempar itu Surata maka kain kapan yang dipakai itu lalu terbakar. Karena kesakitan Surata dan Dariya sebagai pocong gadungan berteriak.
Baca Juga: Ada Pocong Kembar Tiga 1: Suka Berbuat Iseng Pura-pura Jadi Hantu Menakuti Orang
“Tulong tulong jangan dilempar saya Dariya manusia bukan pocong.”
Kemudian pocong yang asli dilempar batu tetapi batu itu setelah dekat dengan tubuh pocong jatuh tidak mengenai tubuhnya. Begitu pula waktu dilempar obor ternyata obor itu lalu padam.
Akhirnya pocong itu meloncat hinggap di pohon serut kemudian menghilang. Orang-orang melihat pocong itu menghilang beteriak : “Poconge ngilang poconge ngilang”.
Mendengar teriakan Dariya orang-orang lalu mendekat pada pocong gadungan yaitu Dariya dan Surata. Mereka menolongnya mengangkat dari dalam selokan.
Baca Juga: Ada Pocong kembar Tiga 2: Di Makam Prajurit Majapahit, Kena Batunya Ketemu Pocong Beneran
Surata yang pakaian pocongnya terbakar oleh orang-orang yang menolongnya dibuka (dilepas). Tarna (nama samaran) teman akrab Dariya melihat Dariya dikerumuni banyak orang lalu berteriak:
“Dariya Dariya ngapain kamu jadi pocong”. Dariya dian saja karena menahan sakit dan malu.
Setelah keluarga Dariya dan Surata datang maka Dariya dan Surata dibawa ke rumah sakit. Surata badannya melepuh karena kena api yaitu obor blarak.
Sedangkan Dariya kepalanya benjut karena kena lemparan batu, kakinya keluar darah karena terantuk batu batuan dan tersangkut duri.
Setelah mendapat pengobatan Surata dan Dariya diperkenankan pulang dari rumah sakit.