Di belik atau di gua-gua kecil di sungai, ikan tanpa daging itu berenang bersama ikan-ikan lainnya. Penampakan ikan ini mulanya menimbulkan penasaran.
Sayangnya, penduduk asli situ tidak pernah melihatnya. Seolah-olah ikan tanpa daging itu mempunyai insting siapa orang bukan asli desa yang bermain di sungai.
Ikan tanpa daging di Kali Anggas tidak mengganggu. Satu-dua orang melihatnya dianggap cuma lelucon. Namun, ternyata banyak pendatang baru atau tamu dari luar desa melihatnya saat menyambangi sungai.
Kali Anggas pernah menyimpan misteri tentang ikan yang tubuhnya tanpa daging. Hanya tampak utuh di bagian kepala dan ekor. Bagian tubuh hanya tampak duri.
Para sesepuh desa yang panjang umur bisa membuka kenangan tentang ikan misterus itu. Seiring digalakkannya konsep desa wisata, Kali Anggas sekarang dijadikan untuk tubing dan arung jeram. (Seperti dikisahkan Nazola S di Koran Merapi) *