“Nenek sekarang sudah hidup bahagia Min. Ndak usah sedih lagi. Selalu rajin sholat dan manut pada Pak Lek ya,” pesan neneknya sambil tersenyum. Setelah itu nenek melangkah menjauh hingga bayangannya menghilang tertelan kabut.
Amin tergeragap bangun saat Lek Sukri memanggil-manggil namanya. Aneh, dirinya ternyata sudah terbaring di kamar rumah nenek.
“Kok tumben tidur di kamar nenek?” tanya Lek Sukri keheranan.
“Tadi diajak jalan-jalan nenek Lek. Nenek hidupnya sudah bahagia,” sahut Amin ambil tersenyum.
Lek Sukri hanya menatap bengong mengira Amin baru saja bermimpi. (Seperti dikisahkan Totok Martono di Koran Merapi) *