harianmerapi.com - Kata orang, rumah kadang ada penunggunya berupa makhluk halus. Dan konon katanya, penunggu rumah yang kutempati seorang nenek. Aku tak percaya sampai ada pengalaman mistis kualami sendiri.
Sore itu seorang teman berjanji akan mengantarkan pesanan saya ke rumah. Karena sore hari adalah jam-jam sibuk maka saya berpesan padanya untuk menitipkan pesanan itu pada orang rumah.
Karena masa pandemi tentu saja semua orang berada di rumah, kecuali suami saya yang memang bekerja di Rumah Sakit.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Bersiul di Tengah Malam Sambil Mengerjakan Tugas, Diikuti Suara Wanita
Hingga pukul lima sore, teman saya tak kunjung datang. Padahal waktu Maghrib sebentar lagi. Saya pun memeriksa gawai dan mengirim pesan singkat padanya.
Kutulis titipan saya itu boleh diletakkan di depan rumah saja, tidak perlu bertamu jika memang malu karena sudah masuk waktu Maghrib.
Teman saya pun mengerti. Akhirnya dia datang usai waktu Maghrib. Saya pun sudah lupa saat itu kalau ada janji dengan teman usai Maghrib.
Sekira setengah jam setelah waktu Maghrib saya pun memeriksa kembali gawai. Benar saja ada pesan darinya yang mengatakan bahwa pesanan saya sudah diterima orang rumah.
Baca Juga: Kekayaan Bukan Segalanya 17: Hanya Menerima Harta Warisan Tetap Saja Serakah Ingin Memiliki Semuanya
“Siapa?” balas saya singkat, karena tidak ada orang yang memanggil saya yang sedang berada di lantai dua bahwa pesanan sudah datang.
“Nggak tau Ning, nenek-nenek baju putih bungkuk gitu orangnya.” Jawab teman saya.
“Jangan ngarang ah! Mana ada nenek-nenek di rumahku.”
“Serius. Bisa ditanyakan sama beliau Ning,” jawab teman saya itu keukeuh.
Deg! Saya pun teringat teman kakak yang saat itu sering main ke rumah ini.
Katanya sih, dia bisa “melihat” roh halus. Bahwa memang ada penunggu serupa nenek-nenek berbaju putih di atas pilar rumah saya. Namun makhluk itu tidak mengganggu, hanya menunggui saja.
Baca Juga: Hati-hatilah dengan Fitnah karena Termasuk Dosa yang Tak Terampuni Oleh Allah SWT
Cerita tersebut sudah sangat lama, bahkan ketika saya masih SD. Agak kaget juga mendengar cerita itu lagi. Apalagi dari teman saya sendiri.