harianmerapi.com - Tugas ronda kadang bertemu dengan Cerita Horor, terutama saat malam Jumat Kliwon. Begitu pula pengalaman Parman.
"Biar aku yang muter sendiri ambil jimpitan ya, Kang," kata Parman kepada Bambang, partner rondanya tiap malam Jumat Kliwon.
"Ahh.. yang benar? Kamu berani lewat kebonan pring depan rumah Pak Tarjo? Kemarin ada yang melihat penampakan di bawah pohon bambu lho," goda Bambang.
Baca Juga: Cerita Hidayah, Lalai dalam Hal Waktu Maka Rezeki yang Sudah di Depan Mata pun Menjauh
"Berani dong. Paling cuma bayangan daun bambu saja. Kan lumayan lebat daunnya," jawabnya.
"Oken deh, kebetulan badanku lagi gak enak. Hati-hati ya," jawab Bambang.
Kebonan pring depan rumah Pak Tarjo memang cukup singup. Rimbun daun bambu yang cukup banyak kadang membuat siluet bayangan mengerikan dari kejauhan.
Malam itu Parman dan Bambang piket ronda seperti malam-malam Jumat biasanya. Sisa hujan rintik-rintik dan dinginnya malam tak menyurutkan niat Parman menjalankan tugasnya mengambil jimpitan tiap rumah di lingkungan RT-nya.
Bermodal senter Parman mengambil jimpitan dari rumah ke rumah. Hingga sampailah di rumah Pak Tarjo. Diambilnya uang jimpitan dari gelas plastik yang tertempel di pagar rumah.
Baca Juga: Babad Tanah Jawi: Usai Dewanta Sanjaya Mangkat Mataram Terbelah Jadi Dua Bagian
Saat akan memasukkannya ke dalam kantong tiba-tiba srek.. srekk.. srek. Terdengar suara gesekan sapu lidi dengan tanah. Dengan spontan Parman menoleh ke sumber suara dari bawah pohon bambu.
Terlihat seorang nenek sedang nyapu daun-daun bambu yang berserakan sambil nggresulo dan marah-marah.
"Daun bambu berserakan, didiamkan saja! Reget! Jorok!" kata Nenek itu.
Karena penasaran Parman memberanikan diri lebih memperhatikan wajah nenek itu. Mak jegagik ternyata nenek yang sedang nyapu itu wajahnya tidak karuan.
Satu matanya bolong dan wajahnya gosong. Gelungan rambut putihnya yang sedikit acak-acakan menambah kengerian pada wajahnya.
Baca Juga: Kewajiban Suami dan Istri untuk Meraih Keluarga Surgawi
Melihat pemandangan tak lazim itu Parman terpaku untuk sesaat. Ingin berteriak tapi lidahnya kaku. Badannya adem panas, jantungnya terasa mau lepas.
Artikel Terkait
Cerita Misteri Anak Agresif dan Sok Usil pada Mainan Teman Jadi Kapok Setelah Dipelototi dan Dicakar Boneka
Makhluk Halus Menjelma Jadi Asisten Dosen, Sebagai Tanda Salam Perkenalan pada Para Mahasiswa yang Sedang KKN
Cerita Misteri Lemari Kuno dari Kayu Jati Bergoyang-goyang di Malam Jumat Kliwon
Rencana Demo pada Ibu Perangkat Desa yang Memelihara Tuyul Batal, karena Koordinator Demo Disuap Si Tuyul
Cerita Misteri Perut Lapar Lampu Minyak Dimakan Juga, Ternyata Makhluk Halus Penghuni Pohon Beringin