Cerita Horor Ronda di Malam Jumat Kliwon Bertemu Nenek Berwajah Gosong di Kebon Pohon Bambu

- Selasa, 11 Januari 2022 | 19:00 WIB
Penampakan nenek bermata bolong dan berwajah gosong di bawah pohon bambu. (Ilustrasi Pramono Estu)
Penampakan nenek bermata bolong dan berwajah gosong di bawah pohon bambu. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Tugas ronda kadang bertemu dengan Cerita Horor, terutama saat malam Jumat Kliwon. Begitu pula pengalaman Parman.

"Biar aku yang muter sendiri ambil jimpitan ya, Kang," kata Parman kepada Bambang, partner rondanya tiap malam Jumat Kliwon.

"Ahh.. yang benar? Kamu berani lewat kebonan pring depan rumah Pak Tarjo? Kemarin ada yang melihat penampakan di bawah pohon bambu lho," goda Bambang.

Baca Juga: Cerita Hidayah, Lalai dalam Hal Waktu Maka Rezeki yang Sudah di Depan Mata pun Menjauh

"Berani dong. Paling cuma bayangan daun bambu saja. Kan lumayan lebat daunnya," jawabnya.
"Oken deh, kebetulan badanku lagi gak enak. Hati-hati ya," jawab Bambang.

Kebonan pring depan rumah Pak Tarjo memang cukup singup. Rimbun daun bambu yang cukup banyak kadang membuat siluet bayangan mengerikan dari kejauhan.

Malam itu Parman dan Bambang piket ronda seperti malam-malam Jumat biasanya. Sisa hujan rintik-rintik dan dinginnya malam tak menyurutkan niat Parman menjalankan tugasnya mengambil jimpitan tiap rumah di lingkungan RT-nya.

Bermodal senter Parman mengambil jimpitan dari rumah ke rumah. Hingga sampailah di rumah Pak Tarjo. Diambilnya uang jimpitan dari gelas plastik yang tertempel di pagar rumah.

Baca Juga: Babad Tanah Jawi: Usai Dewanta Sanjaya Mangkat Mataram Terbelah Jadi Dua Bagian

Saat akan memasukkannya ke dalam kantong tiba-tiba srek.. srekk.. srek. Terdengar suara gesekan sapu lidi dengan tanah. Dengan spontan Parman menoleh ke sumber suara dari bawah pohon bambu.

Terlihat seorang nenek sedang nyapu daun-daun bambu yang berserakan sambil nggresulo dan marah-marah.
"Daun bambu berserakan, didiamkan saja! Reget! Jorok!" kata Nenek itu.

Karena penasaran Parman memberanikan diri lebih memperhatikan wajah nenek itu. Mak jegagik ternyata nenek yang sedang nyapu itu wajahnya tidak karuan.

Satu matanya bolong dan wajahnya gosong. Gelungan rambut putihnya yang sedikit acak-acakan menambah kengerian pada wajahnya.

Baca Juga: Kewajiban Suami dan Istri untuk Meraih Keluarga Surgawi

Melihat pemandangan tak lazim itu Parman terpaku untuk sesaat. Ingin berteriak tapi lidahnya kaku. Badannya adem panas, jantungnya terasa mau lepas.

Halaman:

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X