Suami Setia 2: Ditanya Soal Kematian Oleh Anak, Jadi Ada Rasa Takut Kehilangan Kebahagiaan

photo author
- Rabu, 12 Januari 2022 | 12:00 WIB
Dirga melihat wajah wajah Sonya terlihat lebih dewasa saat tidur. (Ilustrasi Sibhe)
Dirga melihat wajah wajah Sonya terlihat lebih dewasa saat tidur. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Mendapat pertanyaan soal kematian dari anak yang masih berusia tujuh tahun, membuat Dirga timbul rasa takut dan jadi gelagapan untuk menjawabnya.

Setelah berpikir sejenak, Dirga pun menjawab, "Semoga Tuhan kelak mempertemukan kita lagi di alam Baka. Sekarang Sonya tidur yang nyenyak ya, mimpi yang indah."

"Iya Ayah, Sonya mau bubuk semoga nanti bisa mimpi ketemu bapak," kata Sonya.

Baca Juga: Cerita Misteri: Tiba-tiba Dianggap Orang Linuwih karena Tinggal di Rumah Pojok Perempatan dengan Pohon Kantil

Tak lama kemudian, Sonya pun tertidur lelap. Namun Dirga masih belum bisa memejamkan matnya. Pikirannya masih terganggu dengan pertanyaan Sonya, soal kematian.

Bukan hanya soal mengapa Sonya bisa bertanya soal itu, namun juga telah tersentil hatinya. Dirga menyadari selama ini dirinya terlalu memikirkan soal duniawi. Bekerja dan bekerja, sampai-sampai sering lupa tidak menjalankan solat wajib.

Dipandanginya wajah Sonya dengan seksama. Dirga pun makin merasa sayang. Meski selama ini ia memiliki hubungan yang sangat dekat, namun memang tidak pernah tidur bersama.

Dan kali ini Dirga baru menyadari kalau wajah anaknya itu sangat mirip dengan wajah ibunya. Apalagi malam itu, Dirga melihat wajah Sonya terlihat sudah dewasa. Ia tak melihat wajah anak berusia 7 tahun, tapi kok seperti gadis yang sudah menginjak remaja.

Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam

Dibelainya rambut Sonya. "Semoga kelak engkau bisa hidup berbahagia ya nak. Ayah sangat sayang sekali dan takut kehilangan kamu Sonya," kata Dirga setengah berbisik.

Dirga juga merasa berterima kasih sudah diingatkan tentang kematian, sehingga menyadarkan dirinya bahwa selama ini dirinya telah menjauh dari Tuhan.

Semua yang ia inginkan sudah tercapai, dari harta hingga anak yang cantik. Semua keinginan dapat ia capai, namun selama ini ia jarang sekali menjalankan ibadah. Seolah-olah ia merasa akan hidup selamanya, dan bisa bahagia denga harta benda yang dimiliki.

Tapi begitu ada pertanyaan soal kematian oleh sang putri, Dirga langsung tersadar. Ia pun berjanji akan memperbaiki diri.

Baca Juga: Babad anah Jawi: Pesareyan Antakapura Gunung Kelir di Selatan Kraton Mataram Kondang Angker

Akan mempelajari lebih banyak lagi soal agama dan menjalankannya, terutama solat wajib lima waktu. Dirga pun berharap keinginan anaknya bisa terpenuhi, kelak bisa berkumpul kembali dengan keluarga di alam baka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X