harianmerapi.com - Setelah melalui berbagai rintangan cobaan dan ujian hidup selama menjalani peran ganda sebagai orang tua, kini Jumirah seolah merasa sebuah kenikmatan tiada tara.
Ia girang bukan kepalang mendengar kabar suaminya mendapat remisi lagi sehingga segera menghirup udara bebas.
Hari ini adalah hari pembebasan Prapto setelah menjalani masa hukuman hampir dua tahun.
Baca Juga: Suamiku Dipenjara 1: Kegelisahan Seorang Istri Pertanda Kejadian Buruk atau Musibah Menimpa Suami
Masa yang dirasakan Jumirah berlangsung selama berabad-abad, karena harus menjalani kehidupan yang penuh cobaan.
Tapi sekarang Jumirah bisa bersyukur, dirinya bisa melaluinya dengan selamat sekalipun nyaris saja tergelincir.
"Alhamdulillah, semuanya sudah berlalu. Semoga cobaan ini menjadi hikmah bagi keluargaku untuk bisa lebih baik lagi ke depannya," kata Jumirah sebelum meninggalkan rumah untuk menjemput suaminya di lembaga pemasyarakatan.
Langkahnya terasa ringan, karena hatinya tengah bahagia. Apalagi teman-teman suaminya dari kantor perusahaan bus, masih terus memberikan dukungan.
Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam
Mereka sudah menyiapkan sambutan meriah di kantor, agar Prapto tetap bersemangat dan bisa kembali bekerja seperti sedia kala.
Pemimpin perusahaan yang memang memiliki perhatian penuh pada karyawannya, sengaja minta Prapto untuk ke kantor dulu sebelum pulang ke rumah.
Status sebagai terpidana merupakan risiko seorang sopir, jika mengalami sebuah kecelakaan. Siapa pun pasti tidak ingin mengalami, namun yang namanya musibah juga datangnya tak pernah diundang.
Beruntung perusahaan tempat Prapto bekerja memiliki perhatian yang besar. Pimpinan mereka memahami benar posisi karyawannya, sehingga pihak perushaan harus ikut merasakan beban yang ditanggung karyawannya jika tengah mengalami musibah.
Jangan karyawan hanya diperas tenaganya, namun jika terkena masalah ditinggal begitu saja. Begitu prinsip yang menjadi pegangan Pak Bobby, pimpinan perusahaan tempat Prapto bekerja.
Kondisi ini membuat semua karyawannya merasa senang, dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Mereka semua merasa memiliki perusahaan, sekalipun sebenarnya tak punya saham.