harianmerapi.com - Meski kedisiplinan diajarkan pada para santri, kadang mereka lalai atau mengabaikan meski soal kecil seperti memulung jemuran.
Sampai akhirnya kemunculan mak-mak misterius membuat para santri tersadar untuk senantiasa disiplin.
Lahan jemuran itu penuh pakaian para santri. Ada ratusan bahkan ribuan kain yang dikeringkan dengan sinar matahari.
Malahan saking banyaknya, hingga kering pun belum terpaksa sudah dipulung. Biasanya mereka lupa dan membiarkan hingga ada yang tertiup angin ke selokan.
Dan tahu-tahu ada lelangan pakaian dan harus melelangnya sendiri.
Termasuk Tri, juga sering teledor tak segera mengambil jemur cuciannya. Bahkan sering sekali hingga pagi baru diambil setelah dari kegiatan di masjid.
Biasanya pukul 16.00 sudah dipulung. Namun kini ia menjumput jemurannya hingga pukul 19.00. Padahal tiba waktu sembahyang.
Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam
Betapa kaget Tri, tak jauh dari tempatnya berdiri ada seorang mak-mak, yang juga ikutan memulung pakaian dengan santainya.
Padahal area itu dikhususkan bagi para santri.
"Benarkah apa yang ia lakukan disini?" tanya Tri dalam hati.
Ia mengira itu adalah Mak Dapur, padahal beliau pukul 18.00 jadwalnya menyiapkan makan malam para santri.
Pikiran Tri kian penasaran.
"Apakah alih tugas?"
Timbul berbagai tanda tanya.
"Betulkah Mak Dapur?"