harianmerapi.com - Malik tak menyadari dirinya tengah dijebak Jurig Jarian. Rupanya hantu sampah itu memikatnya dengan membuka kedai kop, yang sebenarnya tempat Pembuangan sampah.
Sejenak duduk di kedai kopi, maka kopi pun tersaji, uapnya begitu wangi. Disesapnya pelan takut kepanasan.
Tetapi satu tetes minuman itu merenggut bibirnya, mendadak nafsu rakus tiba dan langsung menegukinya sampai kering. Minuman itu benar-benar nikmat, belum pernah ada kopi seenak itu.
Baca Juga: Daging Rendang Bekas Gigitan Dikasihkan Pak Sopir dan Dompet Hilang Dikembalikan Lewat Pos
“Wah Bu. Kopinya satu lagi,” kata Malik.
Wanita itu diam saja dan hanya mengelap gelas basah di tangannya. Malik mencoba memanggilnya lagi, tetapi wanita yang memunggunginya menyuruhnya pulang.
Sambil berbalik badan dan tersenyum serasa puas akan suatu hal. Malik kembali mengalami kantuk berat, diturutilah saran dari wanita itu bak terhipnotis.
Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 7: Merajut Kembali Keharmonisan Keluarga
Pergilah dirinya menuju rumah. Istri yang membukakan pintu, menatap suaminya seperti kelelahan dan tak tega jika terlalu banyak bertanya. Kejadian kala itu membuat hal-hal aneh terjadi pada diri Malik.
Paginya Malik dan istrinya sarapan, kantung mata suaminya itu terlihat mulai keabu-abuan.
“Mas kecapaian ronda ya? Izin kerja saja ya?” tawar istrinya yang resah.
“Hah? Izin? Kemarin sudah izin buat ngurus pindahan, masak izin lagi? Ga enak sama pak Mar. Ngomong-ngomong garam di dapur habis Dek?”
Baca Juga: Enam Buah Takwa yang Dinjanjikan Allah dan Rasul-nya
“Lho kenapa Mas? Ada kok, kan baru beli dua hari lalu,” jawab istrinya.
Malik terdiam enggan menjawab, tidak seperti biasa masakan istrinya berasa hambar tanpa rempah dan bumbu.
Namun, dirinya tetap pergi ke kantor. Perjalanan keluar dari desa itu ketika menggunakan motor memakan waktu cukup lama, pikirnya pantas saja badan amat letih ketika selesai keliling ronda.