harianmerapi.com - Dengan mengajarkan ilmu tauhid membuka wawasan mereka akan kehidupan, dan membuka cakrawala dunia yang begitu luas melalui sejarah para khalifah, sultan, dan ulama. Dari sanalah mereka mengetahui perkembangan Islam di penjuru negeri.
Pada mulanya Islam berkembang di Mesir saat itu di bawah pemerintahan Bani Abbasyiah. Setelah Islam menjadi kaum mayoritas kemudian memperluas penyebaran ajaran agama Islam ke arah timur.
Penyebaran ajaran agama Islam di sebelah timur hingga Asia Timur dan Gujarat bahkan meluas ke Asia Tenggara hingga Champa (Vietnam), Malaka dan Samudera Pasai. Lambat laun Islam juga menyebar ke seluruh Afrika serta meluas ke Asia Tengah hingga pintu masuk Eropa.
Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 11: Menyaksikan Istri Selingkuh di Hotel
Hal tersebut membuktikan bahwa banyak para ulama yang berhasil menyebarkan ajaran agama Islam di penjuru dunia. Maka begitu menyelesaikan pendidikannya di padepokan Syeikh Nurjati, Walangsungsang dan Rara Santang bersedia menjalankan perintah gurunya.
“Pergilah memperdalam ilmu agama di pusat sejarah peradaban Islam.”
“Baik guru kami akan pergi ke jazirah Arab untuk memperdalam ajaran agama Islam.
Syeikh Nurjati memberikan nama baru kepada mereka yaitu Somadullah dan Mudaimah. Mereka pun melanjutkan petualangannya ke Mekah dengan menumpang kapal dagang para saudagar muslim dari jazirah Arab. Para pedagang tersebut merupakan pedagang rempah-rempah.
Baca Juga: Anakku Mau Diambil Perempuan Penghuni Rumah Kuna
Pada saat itu perdagangan rempah-rempah mendominasi perdagangan dunia. Hal tersebut dikarenakan rempah-rempah memiliki khasiat yang luar biasa dan Indonesia adalah surganya rempah-rempah.
Tak heran banyak saudagar muslim yang berkunjung ke Nusantara untuk berdagang dan menyebarkan ajaran agama Islam. Mayoritas para pedagang berasal dari jazirah Arab, Gujarat, dan Cina.
Eropa masih belum menemukan jalur perdagangan ke nusantara. Mereka hanya bisa mendapatkan rempah-rempah dari para pedagang muslim melalui Konstrantinopel.
Baca Juga: Tak Percaya Hantu, Anak-anak Badung Kena Batunya
Oleh karenanya, rempah-rempah menjadi sumber penghasilan utama bagi pedagang muslim.
Walangsungsang dan Rara Santang pun tiba di Mekah. Mereka tinggal di rumah adik Syekh Nurjati yang bernama Syekh Bayanullah.
Kedatangan mereka ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji dan menimba ilmu dari para ulama besar yang tinggal di Mekah.