Hamil Setelah Menyelamatkan Sidat Mengkilat Berwarna Perak

photo author
- Sabtu, 6 November 2021 | 21:27 WIB
Dengan penuh kasih sayang sidat dibopong Yu Rame' (Ilustrasi Sibhe)
Dengan penuh kasih sayang sidat dibopong Yu Rame' (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Seblas tahun lamanya Yu Rame dan Kang Tugur (keduanya bukan nama sebenarnya) membina rumah tangga. Namun belum juga dikaruniai anak.

Kendati begitu pasangan suami-istri sederhana itu tidak pernah berputus asa. Selalu berdoa dan berusaha agar keinginannya mempunyai keturunan terkabul.

Malam itu jam sepuluh, Yu Rame pulang dari rewang di rumah Mbakyunya yang punya gawe menikahkan anaknya. Limapuluh meter sebelum sampai rumahnya, Yu Rame melihat ada benda agak panjang bergerak- gerak, kloget- kloget.

Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 11: Menyaksikan Istri Selingkuh di Hotel

“Ya ampun ada ular di depan pintu”, gumam Yu Rame sembari mencari potongan kayu untuk nggebug.

Diamati dengan seksama, ternyata barang bergerak yang panjangnya satu meter lebih itu bukan ular, tetapi sidat. Sebangsa belut namun lebih besar dan lebih panjang. Anehnya, sidat tersebut berwarna keperakan.

“Pasti bukan sidat sembarangan”, batin Yu Rame. Instingnya mengatakan, binatang ini pasti membutuhkan pertolongan.

Baca Juga: Kegigihan Nyai Subang Larang 4: Menyebarkan Agama Islam di Istana dengan Sembunyi-sembunyi

Spontan Yu Rame mengambil ember plastik bundar. Dan diisi air setengahnya. Dengan penuh kasih sayang sidat itu dibopong lalu dimasukkan ke dalam ember berisi air. Sidat tampak tenang dan tidak menggelenjot- gelenjot lagi.

“Sidat ini harus secepatnya aku kembalikan ke sungai,” pikirnya. Di dalam rumah tidak ada siapa-siapa. Kang Tugur masih rewang di rumah Mbakyunya.

Tanpa berpikir panjang dia melangkah menuju kandang becak di belakang rumahnya. Becak yang biasa dikendarai suaminya dia keluarkan. Ember berisi air dan sidat mengkilat itu dia angkat dan letakkan di jok depan.

Baca Juga: Misteri Warisan Wayang Dasamuka yang Selalu Membawa Rezeki

Tanpa ragu dan tidak merasa malu Yu Rame yang tubuhnya pengkuh itu mengemudikan becak milik suaminya. Yang dituju, Kali Gantang. Berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya.

Sesampai di tepi kali, sidat berwarna keperakan itu dia bopong dan pelan-pelan diturunkan ke air. Sepertinya kegirangan, binatang sepanjang satu meter lebih itu berenang melenggang-lenggokkan badannya di dalam air.

Bersamaan dengan itu lamat-lamat telinga Yu Rame mendengar suara: “Maturnuwun Yuuu….”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X