Misteri Sepasang Burung Kenari 1: Putus dengan Pacar, Burung Jadi Sasaran Kemarahan

photo author
- Jumat, 29 Oktober 2021 | 20:24 WIB
Sepasang burung kenari itu tengah memadu kasih. (Ilustrasi Pramono Estu)
Sepasang burung kenari itu tengah memadu kasih. (Ilustrasi Pramono Estu)


BERBURU burung bisa menjadi kesenangan bagi sebagian orang, Namun hati-hati, jika sampai ketemu burung bukan sembarangan. Apalagi di tempat yang wingit dan penuh misteri.

Seperti kejadian empat tahun lalu, ketika Covid 19 belum mewabah seperti saat ini. Kegiatan belajar-mengajar masih berlangsung normal, dilaksanakan sekolah.

Hari itu pagi menjelang siang. Meski bukan hari libur, Ajik dan sobat kentalnya, Hino, keduanya siswa kelas 11 di sebuah SMA swasta, tidak berada di kelas.

Baca Juga: Gara-gara Bapak Suka Nonton Video Porno

Padahal orangtua kedua anak tersebut tahunya, Ajik maupun Hino sedang tekun belajar di sekolahnya.

Dengan memanggul senapan angin kaliber 4,5 milimeter milik kakaknya, Ajik diikuti Hino menyusuri jalan setapak menuju telaga Nggantang.

Udara di seputar telaga Nggantang jika siang hari memang sejuk sekali. Banyak terdapat pepohonan rimbun. Cocok untuk bersantai, menghirup udara segar.

Baca Juga: Balada Tukang Sabung Ayam 3: Kerja Tidak Sesuai Target, Kena PHK

Tiba-tiba mata Ajik melihat sepasang burung kenari berlompatan di dahan pohon Beringin di pinggir telaga. Loncat ke kanan, loncat ke kiri sambil sekali- sekali tubuhnya berhimpit-himpitan, nampak mesra sekali.

Ya, sepasang burung Kenari tersebut memang sedang memadu kasih.

Melihat pemandangan seperti itu Ajik merasa seperti diledek dan kemarahannya meluap. Maklum, seminggu lalu dirinya diputus oleh Alia, temannya satu kelas yang amat dicintainya. Tanpa berfikir panjang senapan angin yang dia bawa, dia kokang.

Baca Juga: BMH Yogyakarta Salurkan Bak Penampungan Air Bersih di Gunungkidul

Pelatuknya dia tarik. Dan...jreeet! Peluru berupa gotri dari timah melesat dari laras senapan anginnya.

Brrr...! Sepasang burung Kenari tersebut kaget dan spontan terbang menjauh. Terlihat setetes darah dari kaki burung yang jantan. Untung hanya kakinya yang terserempet peluru gotri.

Ajik mendatangi Hino yang sedari tadi hanya duduk di bawah pohon Mahoni. Di sela-sela suara desau angin, telinga Ajik lamat-lamat mendengar suara: “Kejam nian kamu. Apa salahku, aku kamu tembak?! Rasakan pembalasanku.”

Baca Juga: Topeng Lengger Dusun Kledung 2: Dianggap Sakral, tapi Tari Topeng Bisa Digelar Kapan Saja

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X