SETELAH tubuhnya kembali normal, Pak Amat duduk. Harimau smarabumi berdiri dengan kedua kaki belakang, kaki depannya yang sebagai tangan memegang perut kanan dan perut kirinya (malang kerik).
Matanya bercahaya taringnya tampak runcing-runcing, telinganya bergerak-gerak. Rupanya harimau smarabumi itu bisa berbahasa manusia.
Harimau itu bilang: “Hai Pak Amat kamu disantet tetangga sawahmu dan sudah saya sembuhkan. Bagaimana mau dibalas atau tidak?”
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 23: Tak Semudah Membalikkan Tangan
Pak Amat itu menjawab: “Terima kasih Ki Smarabumi, sebaiknya dibalas”.
Harimau smarabumi itu kembali duduk dan bilang: “Okey.”
Sekejap kemudian paku-paku serta pecahan kaca dihembus oleh harimau smarabumi hingga beterbangan di langit. Kemudian kelapa pun dilempar ke atas lalu menghilang. Harimau smarabumi pun minta pamit dari hadapan Pak Amat lalu menghilang.
Baca Juga: Manfaat Daun Sawo Kecik Sebagai Pengharum Tubuh dan Singkirkan Kolesterol Jahat
Waktu itu sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB ketika Pak Amat membangunkan isteri dan anak-anaknya. Seisi rumah terkejut melihat Pak Amat sudah sehat walafiat, padahal waktu akan tidur semalam perut dan seluruh tubuhnya sakit.
Pak Amat kemudian menceriterakan kepada anak dan isterinya, bahwa yang menyembuhkan penyakitnya adalah Ki Smarabumi. Dan juga diceriterakan bahwa penyakit yang diderita itu akibat santet dari tetangga sawahnya.
Artikel Terkait
Harimau Smarabumi Lawan Santet 1: Menggagalkan Usaha Perampokan Kambing dan Lembu
Harimau Smarabumi Lawan Santet 2: Sengketa Air dan Batas Sawah Membuat Dendam Membara
Harimau Smarabumi Lawan Santet 3: Keluar Banyak Paku dari Pori-pori Kulit