HARIAN MERAPI - Ustadz Faizar menyebut keris bukan benda yang penuh kesyirikan. Sebaliknya, handphone atau HP lebih berpotensi besar menggiring manusia ke perbuatan dosa.
Menurut Ustadz Muhammad Faizar, di zaman sekarang handphone atau HP lebih berpotensi menggiring manusia ke perbuatan dosa daripada keris.
Lantas, bagaimana penjelasan Ustadz Faizar tentang handphone yang lebih berpotensi besar ke perbuatan dosa dibandingkan keris?
Sebelum menjelaskan hal itu, Ustadz Faizar memberikan pandangannya tentang keris yang selama ini memang masih sering dianggap syirik.
Menurut pakar ruqyah tersebut, keris adalah benda yang bernilai tinggi. Merupakan senjata para mujahidin di Jawa yang selalu digunakan di setiap medan jihadnya.
Ustadz Faizar yang punya koleksi puluhan keris itu juga menyebut keris merupakan benda bernilai tinggi sehingga bisa sebagai investasi.
Dia juga menyebut keris adalah pasemon atau sebuah metafora.
Sebuah benda yang punya simbol-simbol nasihat sebagai pengingat. Baginya pula keris adalah sarana berdakwah.
Baca Juga: Ratusan Dosen Serukan Protes, UGM Kaji Pemberian Profesor Kehormatan
"Bagaimana saya bisa mendakwahi para kolektor kalau saya sendiri tidak punya keris?" katanya dinukil dari kanal YouTube Muhammad Faizar Official, Jumat (17/2/2023).
Dengan pemahamannya itu, Ustadz Faizar menegaskan keris bukan benda yang penuh dengan kesyirikan, mistis, atau horor, dan klenik.
Karena itu, menurutnya cara merawat keris adalah dengan membersihkan namanya yang selama ini kotor karena ulah para dukun.
Ulah para sutradara yang menjadikan keris sebagai stereotip para dukun setiap kali akan menyantet dalam film-filmnya.