Yang membuat kesulitan, ternyata almari yang sepertinya digunakan untuk menyimpan dokumen penting berada di samping tempat tidur.
Karena itu, Jimat harus benar-benar cermat agar tidak membuat suara sekecil apapun yang membuat Kisna bangun.
Baca Juga: Pulang dari kandang sapi di Lereng Merapi, Pak Raji diboncengi lelembut penghuni makam wingit
Hal yang ditakutkan Jimat pun terjadi.
Tiba-tiba si bayi menangis minta menyusu, sehingga otomatis Kisna harus bangun.
Rupanya bayi juga harus diganti popoknya, sehingga Kisna harus bangun.
Jimat dengan gesit berlindung di tempat yang gelap.
Kesabaran Jimat diuji karena harus menunggu lagi Kisna serta bayinya terlelap tidur.
Jimat nyaris saja tertidur hingga seekor nyamuk menggigit dahinya.
Ia tergeragap dan kembali mengamati situasi. Dilihatnya Kisna sudah tidur kembali.
Pelan ia mengendap menuju ke almari.
Untung pintu almari tidak dikunci, sehingga dengan mudah ia bisa mengacak-acak isinya.
Dan akhirnya yang ia cari pun didapat. Sebuah surat lahir yang menunjukkan nama orang tua si bayi.
Jimat bisa membaca dengan jelas tulisan Rangga sebagai ayah si bayi.