kearifan

Upacara Yadnya Kasada, Melihat Marit Berjibaku Tangkap Sesaji di Gunung Bromo

Jumat, 17 Juni 2022 | 21:05 WIB
Para Marit, tidak hanya laki-laki, kaum perempuan juga berburu berkah dari labuh sesaji yang dilemparkan warga Tengger saat ritual labuh sesajen pada puncak Yadnya Kasada Kamis (16/6/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Probolinggo)

PROBOLINGGO, harianmerapi.com - Melihat para Marit berjibaku saat menangkap sesaji di Gunung Bromo membuat siapa pun akan bergidik ngeri karena tempat berpijak mereka memiliki kemiringan yang sangat ekstrim, namun mereka tak tampak rasa takut sedikitpun.

Kaki-kaki para Marit itu seakan lekat dengan dinding kawah Gunung Bromo saat berlarian mengejar arah jatuhnya sesaji yang dilemparkan warga Suku Tengger saat ritual labuh sesajen pada Yadnya Kasada.

Sebagian besar dari Marit percaya dan yakin bahwa mereka mendapatkan perlindungan dari Sang Hyang Widhi dan para leluhurnya saat menjalani profesi Marit, sehingga tidak heran walaupun dalam kondisi hujan bahkan erupsi sekalipun, para pemberani itu tetap tegar dan tak bergeming menangkap sesaji di tebing kawah.

Baca Juga: Vaksin Booster Masih Tersedia Puluhan Juta, Presiden Jokowi : Cari Pesertanya Kesulitan

Salah seorang Marit yakni Agus Sugianto, pria muda berusia 34 tahun asal Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan mengatakan selama 7 tahun menjalani profesi sebagai Marit pada setiap Yadnya Kasada dirinya tidak pernah mengalami tergelincir atau terjatuh yang kemudian dapat mencelakainya.

"Tidak pernah takut jatuh atau celaka, karena kami yakin dijaga oleh Mbah Bromo. Sebelumnya kami juga selalu meminta izin terlebih dahulu untuk mencari rezeki yang halal dan barokah di sekitar kawah Bromo," kata bapak dua anak itu.

Setiap mengais rezeki dari profesi Marit itu, sedikitnya Rp1 juta berhasil dikumpulkan selama dua hari dan belum lagi hasil dari sesaji lainnya yang berupa hasil ternak seperti ayam, kambing serta hasil bumi, sehingga totalnya sekitar Rp2 juta bisa diperoleh.

Baca Juga: Mengendarai Motor Pakai Sandal Jepit Tidak Ada Konsekuensi Hukum, Polisi : Hanya demi Keamanan

Ia mengatakan sebagian hasilnya bisa untuk menambah penghasilan keluarga dan sebagian lagi bisa untuk tambahan modal untuk menanami ladangnya.

Ternyata para Marit itu tidak hanya ada di sekitar kawah Gunung Bromo saja, tetapi mereka juga terlihat mengais rezeki Yadnya Kasada pada pelataran Astana yang lokasinya berada tepat sebelum anak tangga menuju kawah Gunung Bromo.

Salah seorang Marit dari Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Satuli mengatakan selain labuh sesajen di kawah Bromo, warga Suku Tengger juga menyuguhkan sesaji di Astana sakral itu dan banyak diantara mereka yang juga menyedekahkan uang di sana, sehingga para Marit berburu rezeki di sana.

Baca Juga: Setelah Reshuffle Kabinet, FPKS Berharap Harga Minyak Goreng Turun

Seperti pada umumnya para kaum Marit, Satuli dan keponakannya Tuwi (20) juga telah berada di Astana tersebut sejak Hari Rabu (15/6) tepatnya sehari sebelum pelaksanaan puncak perayaan Yadnya Kasada untuk mengais rezeki.

Upacara Yadnya Kasada yang dilaksanakan warga Suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada 15-16 Juni 2022.

Selain menarik untuk disaksikan, ternyata dibalik ritual-ritual adat yang dimiliki masyarakat yang mendiami lereng Gunung Bromo tersebut memiliki makna luhur yang tidak banyak orang paham dan selalu terjaga kelestariannya hingga kini.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB