Sementara Pelaksana Tugas Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengapresiasi kearifan lokal Suku Tengger yang selalu menjadi daya tarik wisatawan, sehingga dapat menjadi penunjang utama wisata di Gunung Bromo.
Beragam ritual dan adat saat Yadnya Kasada seperti Mendak Tirta atau ritual mengambil air suci di air terjun Madakaripura yang berada di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang selalu dilakukan yang menjadi tanda awal prosesi peringatan Yadnya Kasada.
Menurutnya wisata Gunung Bromo boleh saja semakin maju dengan berbagai inovasinya, akan tetapi budaya warga Suku Tengger tidak boleh berubah karena kearifan lokal masyarakat Tengger adalah penunjang utama wisata Gunung Bromo.
Baca Juga: Ganda Putri Tuan Rumah, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Terhenti di Perempatfinal Indonesia Open 2022
Adat dan budaya Tengger di wilayah Gunung Bromo tidak hanya berpusat di Kecamatan Sukapura saja, tetapi juga berada di kecamatan sekitarnya, sehingga hal itu merupakan kekayaan yang harus dirawat dan dijaga agar destinasi wisata Gunung Bromo tetap diminati wisatawan khususnya mancanegara.
Perjuangan Marit yang mempertaruhkan nyawanya demi mendapatkan sesajen yang sudah diberi mantra merupakan salah satu keunikan dan kearifan lokal yang terus dilestarikan oleh warga Tengger hingga kini.*